Wartawan ingin dapat tunjangan dari pemerintah

Jika wartawan dibayar oleh pemerintah, bagaimana dengan indepedensi media dan profesi?

▒ Lama baca < 1 menit

Wartawan ingin dapat tunjangan dari pemerintah

“Bener, wartawan minta tunjangan pemerintah?”

“Belum minta, baru usul entah kepada siapa, supaya wartawan yang lolos uji kompetensi profesi dapat tunjangan dari pemerintah. Lantas PWI menanggapi. Di situs PWI disebut, ‘terlontar dari segelintir wartawan yang sesat pikir’.”

“Kenapa mereka pengin tunjangan?”

“Mungkin suka kikil alias tunjang.”

“Gaji wartawan itu kecil ya?”

“Tergantung medianya mau dan mampu nggak menggaji secara layak dan di atas layak, dengan mempertahankan independensi.”

“Soal tunjangan, saya pernah dengar wartawan yang ngepos di tempat tertentu dapet THR. Bener?”

“Nggak tau saya.”

“Kalo wartawan yang main amplop masih ada nggak sih?”

“Masih. Sodara saya ada. Dia cuma dapet gaji dari kantornya, tapi buka usaha sampingan di rumah, kios fotokopi dan ATK, istrinya yang ngurus. Katanya fotokopi tetep laku, kalo amplop masih lumayan, terutama amplop yang ada bubbles-nya buat ngirim barang kecil untuk jualan online.”

¬ Gambar praolah: Shutterstock, Marvel Comics

Koran mati karena tak punya lagi alasan kehadiran diri

Dua koran Amrik sepekan sekali mati

Media berita daring harus gratis?

Jangankan bayar, berita gratis saja enggan baca

Foto dan fotografer: Kian mewah bagi media?

Pemred promosikan PLN Mobile

4 Comments

junianto Minggu 3 Juli 2022 ~ 21.27 Reply

Enggak jelas ya, Paman, wartawan di mana yang usul itu, dan kepada siapa usul disampaikan. Tapi baik juga sebagai peringatan, khususnya kepada wartawan yang mungkin suka kikil atau tunjang. 😁

BTW berkat tautan yang disertakan Paman di atas, saya jadi dapt informasi bahwa mantan Pemred saya di Surya, Mas Abror (ror), diangkat jadi anggota Dewan Kehormatan PWI Pusat.

Pemilik Blog Senin 4 Juli 2022 ~ 10.12 Reply

Secara etis, pengurus PWI gak mungkin mengumumkan siapa yang usul, dalam forum apa, kepada siapa. Tapi bahasa rilis ini buruk, emosional. Tidak sepatutnya begitu apalagi menyebut sesat pikir kecuali dalam forum internal.
BTW saya bukan anggota PWI.

junianto Senin 4 Juli 2022 ~ 10.45 Reply

Agak jelas tentang kronologi/asal muasal setelah membaca ini.

https://jakartanews.id/2022/07/02/kontroversi-tunjangan-wartawan-bersertifikat/?amp=1

BTW saya juga bukan anggota PWI, tapi banyak kawan lama saya di Solo yang pengurus maupun anggota PWI.

Saya bukan anggota AJI pula.

Pemilik Blog Senin 4 Juli 2022 ~ 15.19

Wah menarik, dari Bang Hendry.
Tapi Wariki bukan wartawan to, dia pejabat di Bappenas.

Saya juga bukan anggota PWI maupun AJI. Tapi ujian untuk sertifikasi profesi saya di PWI.

Tinggalkan Balasan