Alat makan sekali pakai dari pelepah pohon pinang. Ramah lingkungan namun masih mahal. Baru cocok buat kelas menengah.
↻ Lama baca 2 menit ↬

Piring dan mangkuk makanan dari pelepah pohon pinang

“Sayang masih mahal,” kata seorang seorang anggota grup WhatsApp mengomentari video tentang piring dan mangkuk sekali pakai dari pelepah pohon pinang atau jambe. Saya pun baru tahu ada alat makan sekali pakai dari pelepah Areca catechu.

Karena langsung berupa berkas video, saya pun mencari sumbernya ke TikTok. Dari sana saya mencari tahu. Ternyata ada dua produsen ajang dari pelepah pinang, yakni Plepah di Musi Banyuasin, Sumsel, dan Jambee di Jambi. Masing-masing punya lapak di lokapasar.

@tanio.id baca caption 👇🏻 . . . Inovasi Kemasan Makanan dari Pelepah Pinang Pengganti Styrifoam Karya Anak Bangsa Plepah adalah kemasan makanan sekali pakai yang menggunakan bahan pelepah pinang untuk menggantikan styrofoam yang sulit untuk terurai. Styrofoam ini telah menjadi salah satu sampah plastik paling banyak ditemukan saat ini karena hanya sekali pakai. Inisiatif ini digalakkan oleh Footlooose Initiative dan mulai mengkampanyekan kemasan ramah lingkungan sejak 2018. Plepah memiliki keunggulan karena lebih mudah untuk terurai karena terbuat dari bahan organik. Plepah ini bisa tahan panas, tahan air, dan bahkan tahan minyak dengan masa hancur hanya membutuhkan waktu 60 hari. Teknologinya menerapkan micromanufacture sehingga bisa diterapkan di desa-desa. Saat ini titik produksinya berasa di Desa Mendis, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan dengan memberdayakan masyarakat sekitar dan bermitra dengan petani pinang yang ada di Sumatera Selatan dan Jambi. Inovasi Plepah ini bisa mengurangi sampah plastik dan menggantinya dengan bahan alami yang lebih berkelanjutan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan, sehingga butuh dukungan oleh semua pihak termasuk masyarakat sebagai konsumen untuk beralih ke produk yang lebih ramah lingkungan. #inovasi #kreatif #ramahlingkungan #kemasan #tanio.id #fyp ♬ It’s a Happy Day – Fritz Stanley

Persoalan barang ramah lingkungan memang harga. Karena terbuat dari bahan alami, harganya lebih mahal ketimbang Styrofoam dan kotak plastik thin wall.

Maka apa boleh buat dalam agenda pemasaran produk dan penyadaran lingkungan, segmen strategis yang harus dibidik adalah kelas menengah ke atas. Mereka punya duit.

Kelompok di bawahnya juga punya kesadaran dan hasrat menjalani gaya hidup modern ramah lingkungan. Namun sayang daya beli belum sanggup merengkuhnya.

@tanio.id Perusahaan Asal Jambi yang mengubah Pelepah Pinang jadi Pengganti Styrofoam Limbah plastik styrofoam sudah banyak menumpuk Ditambah lagi, wadah styrofoam berbahaya jika digunakan untuk makanan panas dan berminyak karena bisa menyatu ke dalam makanan @Rumah Jambe-e adalah perusahaan asal Provinsi Jambi yang memanfaatkan limbah pelepah pinang untuk dijadikan piring dan kemasan makanan Potensi pinang yang ada di Jambi dimanfaatkan oleh Rumah Jambee untuk diolah menjadi beragam bentuk kemasan makanan. Penelitian yang dihasilkan oleh Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jambi pada tahun 2018 dengan menggunakan alat press, pemanas, dan pencetak, mampu mengubah pelepah pinang menjadi kemasan makanan Rumah Jambee menyerap plepah pinang dari petani untuk mengaktifkan ekonomi sirkular di Provinsi Jambi. Plepah pinang kemudian dipress dan dipanaskan sehingga mudah dibentuk Pelepah pinang kemudian dibentuk menjadi beragam variasi kemasan makanan Saat ini terdapat sekitar 15 bentuk yang disediakan oleh Rumah Jambee untuk kemasan makanan dari plepah pinang Produk kemasan Rumah Jambee telah mendapatkan sertifikat HAACP dan Food Grade sehingga aman untuk digunakan sebagai kemasan makanan. Rumah Jambee menawarkan harga mulai dari Rp. 2000 – 3000an per produknya dan mampu memproduksi 30.000/pcs tiap bulannya Dengan menggunakan kemasan seperti Rumah Jambee dapat menurunkan limbah styrofoam, mengaktifkan sirkular ekonomi, dan turut membantu menjaga bumi serta menjaga kesehatan diri dan keluarga #pinang #pelepah #daurulang #ekonomisirkular ♬ suara asli – Tanio – Pertanian Organik – Tanio – Ramah Lingkungan

Maka jangan heran jika muncul gurauan sinis, “Nggak usah sok environmentalist pake sustainable lifestyle kalo belum ada duit.”

Piring dan mangkuk makanan dari pelepah pohon pinang

Hmmm… setiap orang bisa memulai dari yang sejauh mereka sanggup tanpa harus menunggu banyak cuan. Misalnya dalam memperlakukan sampah maupun tak berboros tisu.

¬ Bukan posting berbayar maupun titipan

Tisu daur ulang

Sedotan berbahan jagung

Sedotan berbahan kertas

Aku bukan sedotan plastik

Tas singkong bukan untuk kelas menengah ngehek

Pantesan mahal, pake kertas sih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *