Dapur rumah kecil di atas tanah saja merepotkan apalagi di apartemen. Tapi manusia itu adaptif, bisa berkompromi merespons ruang.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Arsitektur dan desain interior: Pisang kepok tergantung di pintu

Dari sisi cerita, sesisir pisang kepok yang dicantelkan pada pintu dapur ini tak beda dari sekantong plastik tempe pada pintu yang sama.

Lalu apa moral ceritanya? Persoalan arsitektural rumah tinggal orang Indonesia modern.

Pasal 1: umumnya rumah berukuran kecil, mungkin rumah banyak orang sekarang lebih kecil dari rumah orangtuanya apalagi kakeknya.

Pasal 2: rumah kecil, dapur juga kecil, pola konsumsi dan memasak tak beda dari orangtuanya maupun kakek dan neneknya. Memasak dengan banyak bahan mentah akan menyita ruang penempatan bahan saat memasak dan penyimpanan bahan sebelum memasak. Lihat saja YouTube, orang Indonesia di luar negeri, termasuk yang berjodohkan orang asing, setiap kali memasak hidangan Indonesia tampak repot dan sesak dapurnya.

Pasal 3: karena storage berupa para-para tak ada dalam dapur kecil kering, bukan pawon besar dengan ambin dan dingklik, maka gagang pintu dan paku di tembok pun menjadi cantelan.

Desain interior dapur rumah modern nan kecil harus beradaptasi dengan kebiasaan perdapuran lama. Bisa juga sebaliknya: perdapuranlah yang menyesuaikan diri dengan dapur modern.

Supaya dapur tetap bersih, seperti aneka foto rumah mungil modern, memasaklah yang praktis, tanpa banyak bahan, atau beli masakan jadi. Tentu boros, kecuali isi rumah hanya seorang atau dua orang.

Lalu buat apa punya dapur? Sebagai pantry nan lega. Bisa mencuci peralatan makan secara manual dan ada tempat rapi untuk menyimpan itu semua.

Arsitektur dan desain interior: Pisang kepok tergantung di pintu

Tempe tergantung di pintu

Pintu Belanda, layak Anda pertimbangkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *