↻ Lama baca < 1 menit ↬

Pintu Belanda atau dutch door di sebuah rumah di Pondokmelati, Bekasi

Sabar, saya tak membahas daster yang disangkutjepitkan pada pintu berdaun dua. Saya membahas arsitektur. Ketika melewati sebuah pintu samping sebuah rumah, yang langsung mengakses jalan umum, saya teringat sebuah istilah. Langsung saya foto. Istri saya saat jalan kaki di situ kadang langsung melongok ke pintu terbuka untuk mengucapkan salam.

Dalam bahasa Inggris, pintu macam itu disebut Dutch door. Alias pintu Belanda. Dari dalam rumah, seseorang bisa berdiri di pintu namun hanya setengah badannya yang terlihat, sehingga dia bisa ngobrol jauh dengan orang lain. Ada pula yang ditambahi ambalan untuk menopang siku saat bertopang dagu. Atau agar anjing dapat meletakkan kaki depan sambil berdiri.

pintu Belanda atau dutch door dengan ambalan

Mungkin kita menyebutnya pintu separuh atau pintu atas bawah. Dalam bahasa Jawa mungkin lawang separo atau malah lawang ndesa. Di Belanda? Boerendeur. Artinya pintu petani karena dulu pintu macam ini lazim di rumah perdesaan.

Dulu pintu berdaun dua itu mulanya dipakai untuk pintu utama namun kemudian untuk pintu dapur. Sama seperti di rumah-rumah lama Indonesia. Orang Belanda membuat pintu macam itu supaya tetap dapat udara saat membuka pintu tapi binatang tidak bebas keluar masuk, misalnya anjing. Sama seperti di Indonesia: supaya ayam tak masuk dapur, lalu tikus menyusul.

Siapa yang menyebut Dutch door? Orang Amerika.

Saya agak menyesal kenapa dulu tak memasang pintu Belanda di dapur sehingga dapat mencegah tikus masuk saat pintu terbuka tapi sedang tak ada masak memasak di dalam. Kini begitu di dapur tak ada orang, pintu harus ditutup. Jarang terjadi sih tapi saya harus mencegah.

Nah, untuk Anda yang akan membangun maupun merenovasi rumah, pintu Belanda bisa Anda pertimbangkan.

Pintu Belanda atau dutch door untuk pintu samping atau dapur

¬ Bukan posting berbayar maupun titipan

¬ Foto pintu dan anjing: Decorpad