↻ Lama baca 2 menit ↬

Akan cairkan wesel kok ditanya mau bayar apa

Berbekal pengalaman komedis (atau komedikal?) sebelumnya, untuk menguangkan wesel, saya bersepeda ke kantor pos dengan berbekal fotokopi KTP. Setibanya di loket pembayaran, dua lembar wesel dan KTP plus fotokopian saya serahkan kepada petugas.

Akan cairkan wesel kok ditanya mau bayar apa

“Bapak mau bayar apa?” tanya Mbak Loket.

“Saya mau ambil uang dari wesel saya,” sahut saya.

“Mau bayar apa, Pak?”

“Ambil wesel.”

“Bapak mau bayar tagihan apa?”

“Ini urusan wesel. Coba dibaca lagi kertas itu, Mbak.”

“Ini nggak jelas untuk bayar apa, Pak.”

“Ya buat mbayar saya. Wesel, Mbak. Maaf, Anda tahu wesel nggak sih?”

Dia baca kertas itu lagi. Lalu dia menatap saya. Sorot matanya bingung.

Lalu saya bilang ke petugas sebelah yang sedang menatap layar, “Mas tolong dibantu. Dia nggak paham wesel.”

Mas Loket meminta wesel ke Mbak Loket. Dia bilang kepada saya, “Dia orang baru. Belum pernah tahu wesel!”

Akan cairkan wesel kok ditanya mau bayar apa

Oh, jagat anyar! Misalnya dia bukan pegawai pos saya maklumi. Generasi Z memang langsung mengenal ATM dan transfer uang secara digital. Tetapi ada yang menarik bagi saya: berarti Pos Indonesia masih merekrut karyawan baru, padahal perusahaan terus menyurut.

Apakah berlaku prinsip zero growth, jumlah pegawai baru sama dengan jumlah pegawai pensiun? Ah, nggak juga. Buktinya kantor pos ini cuma punya dua petugas loket.

Kantor Pos Jatirahayu, Pondokmelati, Bekasi, yang sepi

Mas Loket segera memproses wesel saya. Seperti biasa tak secepat layanan bank swasta, mungkin kendala pada sistem komputer. Saya punya waktu untuk mondar-mandir dalam ruang lega nan sepi itu, yang semua lampu mati, pasti demi menghemat energi, misalnya sedang panas gerah dan banyak pengantre pasti AC tak sanggup membuang gerah. Dahulu, sampai awal 2000-an, kantor pos ini selalu ramai.

Kantor Pos Jatirahayu, Pondokmelati, Bekasi, yang sepi

Akhirnya wesel saya bisa menjadi duit. Tetapi hanya selembar, wesel terbaru, yang saya terima bulan ini. Wesel yang lebih lama tertolak oleh sistem. “Sudah kedaluwarsa, Pak,” kata Mas Loket.

“Lho Mas, emang batas waktu kedaluwarsa berapa bulan?”

“Nggak tau, Pak.”

Wesel tak dapat diuangkan karena kedaluwarsa

Komedi wesel pos

Horeeeee… Saya dapat wesel pos!

Ketika kantor pos berteguh prinsip soal kode pos

5.039 Kotak Pos

Replika untuk menyelamatkan ingatan akan kantor pos

Bayar Bea Lalu Bea Kantor Pos

ATM-nya Kantor Pos. Pernah Nyoba?

Kirim Kue buat Si Oner