↻ Lama baca < 1 menit ↬

Judul tadi salah. Mestinya “tètèg” (palang lintasan sepur) , bukan “tètèk” (payudara). Dalam bahasa Jawa bandhèk yang membedakan bunyi penutup suku kata “g” dan “k”, kedua arti kata tadi tak dapat dipertukarkan. Kalau “thèthèk” itu lain lagi. Semacam nongkrong,  menurut wong Yogya/Yoja (atau Jogja?).

2 thoughts on “Yang Pedas dari Tètèk

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *