Pasca-Covid-19, berkurangkah pemanfaat kode QR?

Siapa tahu tanpa QR ora dadi pathèkên, karena tiada kepentingan.

▒ Lama baca < 1 menit

Stiker kode QR XL Satu — Blogombal.com

Saya berpengandaian, masyarakat umum dan luas yang berponsel Android maupun iOS memanfaatkan kode QR saat pandemi Covid-19. Asumsi saya tak didukung data. Lebih lantaran main kira-kira sok tahu saja.

Yang saya maksudkan masyarakat umum dan luas itu terutama mencakup kaum penggunaan ponsel yang sebelumnya hanya menggunakan gawai untuk WhatsApp, Facebook, Instagram, TikTok, dan memotret. Untuk perbankan dan belanja tidak.

Lamunan itu muncul setelah saya melihat stiker dengan kode QR pada tiang telepon. Dari seratus orang yang membaca stiker itu, dan butuh paket data, artinya bukan cuma melihat selintas, berapa orang yang mengarahkan ponselnya ke kode kotak-kotak?

Oh, panjang sekali kalimat saya barusan. Maksud saya, apakah semua orang berkepentingan dengan kode QR? Jangan-jangan sudah tidak lagi. Ora nganggo QR ora pathèkên, kata wong Jawa. Tak memanfaatkan QR tidak menjadi puru (¬ lihat WHO).

Kita sudah terbiasa dengan kode QR karena Covid-19 — Blogombal.com

2 Comments

Badu Kamis 12 Juni 2025 ~ 06.10 Reply

Aha! Satu lagi kosakata baru yg saya dapat dari blog ini: puru. :)

Pemilik Blog Kamis 12 Juni 2025 ~ 12.41 Reply

Istilah arkais. Ada dalam media sampai tahun 1960-an 😇

Tinggalkan Balasan