Rak kaca berisi dua belas kotak itu hanya terisi tujuh. Isinya adalah barang penumpang yang tertinggal di kereta api. Paling banyak berupa tas. Ada juga helm. KAI di Stasiun Tugu, Yogyakarta, menyebutnya barang hilang, sebagai padanan untuk lost and found. Lebih ringkas.
Bawaan tertinggal dalam kendaraan pengangkut itu lumrah, hampir setiap orang pernah mengalami. Begitu pula barang tertinggal di tempat menginap, di rumah saudara maupun hotel.
Tetapi apakah barang tertinggal, lebih lumrah disebut ketinggalan dan itu tak salah, berarti hilang? Belum tentu. Bisa saja barang ketinggalan ditemukan oleh orang jujur namun mereka tak tahu harus mengembalikan kepada siapa yang berhak. Maka cara paling aman adalah menyerahkan kepada pihak penampung.
Saya tidak tahu sejak kapan stasiun kereta api kita meniru bandara, memiliki layanan lost and found. Kapan pun memulainya, bagi saya itu bagus.
Layanan perketapian sudah membaik, hal itu dimulai oleh Ignasius Jonan. Apa yang sebelumnya dianggap mustahil untuk dibenahi akhirnya dibantah oleh Jonan dan penerusnya dengan hasil.
Seorang pemimpin dalam bidang apa pun harus bisa mengubah hal buruk menjadi baik. Klise? Nyatanya tak semua pemimpin sanggup.
Kalau pacar ketinggalan kereta bagaimana? Seperti halnya pacar ketinggalan kapal, pasti akan ada pengangkut berikutnya — entah kapan. Saya pernah ketinggalan pesawat karena jalan ke bandara macet pol, akhirnya terpaksa beli tiket sendiri dan tak diganti oleh kantor.
Saat itu zaman keemasan penerbangan murah, pas musim liburan kenaikan kelas. Sumber kemacetan adalah antrean mobil pengantar menjelang terminal keberangkatan.
Seumpama pacar ketinggalan dalam kereta, mungkin ada yang menemukannya, dan belum tentu hilang. Kalau si pacar sudah dewasa, dan bukan lansia yang terkendala banyak hal, pasti aman.
Ada juga peristiwa dua pria dewasa tertinggal di hutan ketika turun dari mobil untuk kencing, malam hari. Mereka menyusul dua penumpang depan, penumpang dan pengemudi, yang turun duluan tetapi di sisi jalan yang berbeda. Dua pendahulu itu usai berhajat kecil langsung meneruskan perjalanan. Mereka kemudian ditahan polisi. Lain waktu saya ceritakan.