Burungnya mau diajak jalan-jalan, ya?

Menjemur kukila dalam sangkar itu lumrah. Mobil jadi tempat menjemur juga lumrah.

▒ Lama baca < 1 menit

Menjemur burung dalam sangkar di atas kap mobil

Dari jauh terlihat atap mobil itu ditangkringi sangkar burung. Misalnya setelah dekat saya menanya pemiliknya di teras pasti mengundang heran, karena kalimat tanya saya berbunyi, “Hendak diajak ke manakah burung ini?”

Dia akan heran, mungkin mengira saya pensiunan guru zaman lawas, karena kalimat saya bukan kalimat yang lazim dalam percakapan lisan. Itu bahasa tulis, gaya bahasa yang dahulu juga dirujuk sebagian orang asing di negerinya saat nempelajari bahasa Indonesia.

Menjemur burung dalam sangkar di atas kap mobil

Akan terasa akrab dan lumrah jika saya bertanya, “Burungnya mau diajak jalan-jalan, ya?” Meskipun terdengar semanak, dan bernada canda, belum tentu dia akan ramah karena dia belum mengenal saya. Memang sih dia tak mungkin menjawab, “Masalah lu apa?” Tak mungkin, karena saya adalah seorang bapak tua.

Begitulah, sudah lumrah jika pada pagi cerah banyak pemilik burung menjemur piaraannya karena para kukila dalam sangkar tak dapat berjemur diri.

Menjemur burung dalam sangkar di atas kap mobil

Juga lumrah jika mobil di depan rumah banyak orang punya fungsi sebagai alas untuk menjemur, dari tampah berisi kerupuk mentah hingga kasur. Bisa kasur yang basah karena ketrocohan hujan maupun terkena ompol.

Nasib burung dalam sangkar

Tinggalkan Balasan