Dua kursi TK untuk kita

Sebelum saya bercerita, ada yang dua hal yang berkelindan dengan judul. Pertama: tempat duduk dalam foto itu kursi atau bangku TK? Kedua: “kita” itu siapa?

Kursi umumnya dipahami sebagai tempat duduk berkaki dan memiliki sandaran punggung. Sedangkan bangku tak mempunyai sandaran punggung. Tetapi orang lebih terbiasa dengan istilah bangku TK, bangku sekolah, dan bangku kuliah. Jarang orang menyebut kursi TK.

Tentang kursi dalam foto, saya selalu melihatnya di tepi polder. Yang terakhir tadi pagi (ada gerobak penjual bendera). Saya juga punya foto sepasang kursi itu pada malam hari (Selasa, 30/7/2023. Untung fotonya belum saya hapus, padahal foto lain — pagi, siang, dan malam, pada sekian kesempatan berbeda — lebih bagus, sudah saya musnahkan.

Saya belum mencari tahu siapa pemasang dua kursi TK itu. Lalu siapa “kita” yang saya sebut dalam judul? Dua orang yang menduduki kursi. Sayang foto-foto dua orang sudah saya setip.

Posisi kursi selalu bergeser. Sebagian penggunanya adalah pemancing ikan lele yang sudah tua — maksud saya, yang tua bukan lelenya. Anak-anak dan remaja belum pernah saya lihat menduduki kursi itu.

Ahad malam itu saya lihat seorang engkong sedang memancing. Dia memasang dua batang joran yang dia sandarkan pada buk beton landasan pagar. Malam itu dia saya tanya perolehan, jawabannya sejak sore belum dapat.

Memancing sendirian mungkin untuk menunggu kantuk tiba. Dapat ikan syukur, tanpa hasil bukan soal. Daripada di rumah cuma nonton TV, kan?

Untuk melemparkan kail tentu dia harus berdiri. Tak cukup dari kursi TK.

Malam itu saya tak mengajaknya foto bersama. Saya takut dikira kakak beradik, apalagi jika orang menyangka saya abangnya.

Memancing ikan di polder malam hari

Saya mengkhawatirkan anak kecil kecemplung polder

Setelah ada polder kok masih banjir, Mas?