Bagi para tetangga, handuk pada gerbang seorang warga dianggap mengganggu mata. Lalu setelah jadi foto bagaimana?
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Menjemur handuk di pintu gerbang

Bagi tetangga, di lingkungan tertentu, handuk di pintu gerbang sebuah rumah itu tidak estetis, mengganggu pemandangan. Maksudnya mengusik pemandangan indah versi rumah selain yang menjemur handuk pagi hari.

Lamunan itu menyembul tadi pagi saat saya berjalan kaki melalui rute berbeda. Saya lihat ada empat handuk berbeda warna yang disampirkan pada pintu carport sebuah rumah.

Saya berhenti sejenak dan memotretnya. Klik. Sekali. Kemudian saya meneruskan langkah dan kembali melamun. Saya bukan seorang fotografer. Tetapi tadi saya sampai pada pertanyaan: benarkah fotografi itu jujur, membekukan apa yang tampak, apa adanya?

Sejak penjepretan dengan menetapkan sudut pandang atau angle berarti sekaligus membatasi penampakan di luar bingkai kamera, termasuk kamera ponsel.

Kemudian setelah fotonya jadi ada pengekropan (apa sih padanan untuk cropping?), pengaturan kontras, dan lainnya, sehingga hasil pembekuan menjadi berbeda dari kesan umumnya tetangga bahkan si pemilik rumah yang menjemur handuk.

Hasil pembekuan pemandangan handuk yang telah saya krop menurut saya lebih layak pandang dari foto versi utuhnya. Namun versi utuh menghadirkan sedikit atmosfer. Dengan bidikan jauh atau long shot, sehinga perspektif jalan menampak, atmosfernya akan lebih terlihat, sama seperti yang diindrai umumnya orang. Video dapat melakukan hal itu, apalagi jika kamera bergerak.

Foto gaya kartu pos di atas paragraf pertama tampak nyaman di mata namun umumnya orang tak tergiring untuk bertanya kenapa handuk dijemur di pintu gerbang. Hanya orang iseng, tapi konon kreatif, yang berpikir lain secara positif: foto ini menunjukkan penghuni rumah sudah mandi semua — kalau jumlahnya empat orang.

Menjemur handuk di pintu gerbang

Lagu pop anak jadul mengamanatkan mandi pagi kalau biasa, mau coba bisa binasa…

Estetika Taman Budaya Kudus

Estetis barbar

4 thoughts on “Handuk pagi hari dan estetika

  1. Ihiihihiiy warna warni yach 🤭. Untung bukan ‘kain segitiga’ yang digantung di situ 🤭

    Saya juga berpikir yang sama Mas, kalau menjemur baju di depan rumah, jadi tidak estetis ya Mas. Dan sedikit saru ehehe.

    Tapi pastinya dimaklumi, mungkin tidak ada halaman belakang atau lantai atas untuk menjemur baju.

    1. BTW saya zaman muda pernah kos lantai dua sebuah rumah. Kamar saya nyaman, tiap pagi sinar matahari masuk lewat jendela

      Yang mengganggu, di depan jendela selalu thong dan bra milik kamar sebelah yang dihuni dua orang cewek yang selalu pulang pagi. Kamar mereka gak dapat paparan langsung dari matahari.

      🙈

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *