Toko dan industri roti rumahan ada terus, selain juga ada yang tumbang. Bahwa gandum harus impor, itu soal lain.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Saya pernah mendengar beberapa orang menyebut roti di warung kampung itu roti kampung. Entah apa kriterianya. Masa sih tergantung wilayah edar? Padahal Sari Roti juga masuk kampung. Saya teringat hal itu saat mendapati roti di sebuah warung pracangan dekat rumah.

Seingat saya sejak tahun 2000 toko roti bermunculan. Toko itu milik produsen roti. Ada yang di kampung, ada yang di lokasi bagus dan selalu melakukan nama “bakery “. Ada yang gugur, ada yang bertahan. 2nd Bite Bakery di Jalan Radio Dalam, Jaksel, misalnya, termasuk yang bertahan hingga kini.

Holland Bakery, misalnya, sebagai pemain yang tak terlalu kuno, beroperasi sejak 1978, kini punya 23 cabang dapur toko dengan 450 gerai. Untuk gampangnya, semua dagangan di luar jajan pasar di jaringan toko itu kita sebut roti. Menurut kesan saya bisnisnya sehat.

Apakah kita tak melulu tergantung nasi? Pada semester pertama 2022, penjualan Sari Roti mencapai Rp1,79 triliun, naik 17,49 persen dari periode sebelumnya, Rp1,56 triliun (¬ Katadata).

Pada akhir 2021, Suara mengutip Head of Strategy and Growth, Dailybox Group Miranda Haryanto, konsumsi gandum per kapita untuk roti di Indonesia mencapai 4,7 kg per tahun. Diperkirakan angka tersebut akan terus meningkat menjadi 6,6 kg per tahun pada tahun 2030 mendatang. Sejumlah 68 persen roti diproduksi oleh UKM atau industri rumahan secara konvensional. Pasar roti di Indonesia pada 2021 adalah tertinggi di Asia Tenggara (Rp2,6 triliun).

Juli 2022, Presiden Jokowi mengingatkan harga roti dan mi bisa naik karena pasokan gandum berkurang gara-gara perang Ukraina dan Rusia (¬ CNN Indonesia).

Ada masa, dahulu kala, roti dianggap barang mewah. Memang sih membandingkan singkong dan keju itu aneh — “aku suka singkong, kau suka keju”. Mestinya singkong dan roti. Tetapi lebih pas nasi dan roti. Kalau sudah makan roti tetap harus makan nasi.

Bahasa Indonesia menyerap roti mungkin dari bahasa Sansekerta. Bahasa Hindi menyebut roti itu rotee.

Gombal yang belum kumal: Oemar Bakri itu guru atau PNS?

Tas branded kopi dan roti pun dijajakan

NPL: Produsen bilang, simpan roti tawar dalam kulkas (2015)

Biji gandum di tengah masalah konten visual media berita

5 thoughts on “Maka kita semakin terbiasa dengan roti

  1. Saya (dan istri) termasuk penyuka roti, dan hampir tiap hari di rumah ada roti. Anak lanang ragil di rumah enggak suka roti.

    Dua cucu juga tidak suka roti, hanya mau roti tawar. Dua hari lalu saya beri roti berbentuk roti tapi dalamnya pakai keju, mereka tidak doyan. “Ada isinya (maksudnya keju), nggak mau,” kata Mbak Arka, cucu saya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *