Nyetel lalu nonton TV karena mengungsi tidur. Tahun berapakah terakhir kali Anda memirsa MTV?
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Nonton MTV dini hari, wahihi...

Tadi pagi menjelang pukul tiga saya melakukan tiga hal istimewa. [1] Untuk pertama kalinya dalam 2023 saya menyetel TV yang pikselnya cacat, lalu saya foto — berarti harus menyalakan ponsel yang sudah saya tidurkan.

Bukan perkara mudah menyetel TV karena saya selalu kagok TV, mana ada dua remote controller pula, untuk TV dan STB, dan saya tak pakai kacamata dalam ruang temaram. Saya amat jarang menyetel TV.

[2] Setelah berpindah aneka saluran, termasuk JTV dengan siaran gaya Jawa Timuran, akhirnya saya terdampar ke MTV. Saya lupa tahun berapa terakhir kali nonton MTV lebih dari tiga menit, durasi rata-rata lagu.

Nonton MTV dini hari, wahihi...

[3] Ketika MTV tadi mulai tertayang, acaranya Top Hits of 1992. Sudah masuk urutan kelima atau masih keenam, adalah konser Elton John dan George Michael, dengan lagu “Don’t Let the Sun Go Down on Me”. Naik ke tangga lagu berikutnya, ada yang saya kenali dan tidak, hanya tahu nama artisnya, misalnya Dr Alban. Setelah hits, ganti Ultimate 90s Playlist. Salah satunya berisi lagu Sinéad O’Connor yang dulu dipelesetkan menjadi “Nothing Kampret To You”.

Nonton MTV dini hari, wahihi...

Saya dulu tahu nama sejumlah musisi dari majalah luar di perpustakaan kantor dan majalah Hai gratisan. Pada 1992 belum ada YouTube, internet pun masih berupa cerita di media, sehingga untuk mengenali lagu, orang harus rajin menonton TV, menyimak radio, dan membeli kaset.

Lalu kenapa saya nonton TV? Karena pindah tempat tidur ke sofa depan kotak gambar. Istri saya juga pindah, ke kamar anak yang kosong.

Lha kenapa pindah? Ada suara berisik di plafon, tanpa suara meong, tanpa suara mencicit. Apalah mungkin luwak? Kami takut jika tiba-tiba ada binatang jatuh ke kamar karena plafon jebol. Semoga nanti setelah terang tak perlu memanggil damkar.

Nonton MTV dini hari, wahihi...

2 thoughts on “Nonton MTV dini hari, wahihi…

  1. Saya masih rutin menyetel TV, tiap hari — pagi, siang, sore, malam, tapi tidak pernah selewat pukul 12 malam. Hanya tayangan film serial detektif Barat yang saya tonton, dan biasanya satu eposide saya selesaikan dengan cara nonton beberapa kali (kadang lebih dari sehari) pakai fasilitas on demand.

    Pernah nyoba nonton tayangan musik tetapi ternyata tidak cocok karena penyanyi/grup band yang ditayangkan bukan yang saya sukai.

    Hanya saya seorang yang nyetel TV di rumah — istri dan anak lanang ragil lebih senang menikmati YouTube di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *