Memang jadul. Setiap kali rapat untuk pergi berombongan sekantor lalu ada usul bawa arem-arem pasti mengundang tawa. Ganjal perut jadul? Yang jadul ya makanan sebagai ganjal pagi, dan juga perut yang butuh arem-arem sebelum alarm tubuh mengingatkan asupan kalori, apalagi kalau gula darah ngedrop.
Tadi pagi saya mengganjal perut dengan arem-arem berlapis telur tipis. Isinya daging dan hati ayam. Enak. Marem. Suwun untuk pengirim bingkisan.
Tak semua perut jadul terpuaskan oleh roti sebagai sarapan apalagi makan siang. Di sisi lain generasi milenial dan Z terbiasa dengan sarapan bukan nasi.
Saya dahulu, saat awal kerja di Jakarta, pernah indekos di Patal Senayan. Ibu kos menyediakan roti dan nasi goreng di meja makan. Saya tak pernah kebagian karena bangun ketika yang lain sudah sarapan. Ternyata ada saja orang yang sarapan roti sekaligus nasgor. Nasi wajib hukumnya.
Sejawat saya selalu makan apapun dengan nasi. Bakmi, martabak, lumpia, dan lainnya. Waktu dia sekolah di Australia, setiap jam makan siang pulang karena di flat ada rice cooker. Sepulang ke tanah air dia saya tanya apakah saat makan nasgor juga butuh nasi putih. Dia merengut.
Arem-arem, lontong, dan ketupat, itu warga bangsa nasi. Saya ingat, saat SD di Salatiga ikut berwisata ke Yogya. Sebelum berangkat ada pembagian arem-arem.
Teman lain, wong Solo, empat tahun silam sepulang seminggu dari Prancis, mengeluh, “Kang, aku seminggu ora ketemu sega dadi pekok.” Seminggu tak bersua nasi jadi pekok.
Ganjal perut jadul. Yang jadul ya ganjalnya, ya perutnya. Yang ini dilapisi telur. @blogombal pic.twitter.com/dcbs3fxg1S
— Gambar Hidup (@gbrhdp) January 15, 2023
9 Comments
Saya juga biasa makan apapun dengan nasi, Paman. Bakmi, bihun, mi instan, martabak, sosis, dll.😁
Menu selat Solo dari kedai istri pun kadang saya makan dengan nasi, padahal sudah ada kentang goreng dalam menu tersebut.
Hidup nasi! 🤣👍🍅
Barusan saya beli tahu kupat, atau tahu guling, dari penjual bergerobak, lalu saya makan di rumah dengan nasi.😬
Sip! Sing penting wareg 😁👍
Malamnya (tadi malam) dengar suara penjual bergerobak nuthuki mangkuk, saya kira penjual bakso. Ternyata mi ayam. Saya tetap beli, lalu makan pakai nasi. 😂
Hidup nasi! 👍🍅🎉
Perut nasi memamg ga bisa kompromi Paman. Sudah makan gorengan sak polnya pun kalau belum makan nasi ya judulnya belum makan hehehe.
Horeeee banyak teman 😁🍅💐