Dalam pengalaman saya selaku konsumen, dispenser air minum itu tak pernah awet. Maksud saya, kalah awet jika dibandingkan kulkas. Entah sudah berapa kali saya ganti dispenser, polanya selalu rusak lalu servis kemudian diperbaiki lagi lantas ngadat lagi.
Kali ini dispenser bermasalah. Air dingin jadi panas. Saya cari info daring, masalahnya mungkin pada termostat atau bisa juga pada kipas angin yang kotor. Maka saya pun penasaran.
Belajar dari salah satu dispenser saya, bermerek dari Jepang dan dirakit di Indonesia, untuk menyerviskan harus saya bawa ke pusat layanan di Jaktim, pasti repot, karena pernah mengalami membawa dispenser lain ke kios servis, maka saya emoh. Akhirnya sejak dahulu saya selalu memanggil tukang servis dan terjadilah pola rusak servis rusak servis….
Lalu tadi siang saya ambil risiko, membuka sendiri, dengan merusak segel dispenser, karena saya tak akan berurusan dengan produsen. Kipas anginnya kotor dan mati. Lantas saya bersihkan. Alhasil? Tetap mati.
Karena segel tutup kipas angin kadung rusak, saya buka sekalian segel penutup jaringan elektronik. Tentu saya tak tahu mana yang rusak. Bahkan misalnya saya bisa beli termostat, padahal ada panduannya di YouTube, belum tentu saya bisa menggantinya. Memilih termostatnya pun mungkinkah keliru. Lebih celaka lagi kalau yang rusak juga komponen lain.
Jadi? Biarlah itu nanti jadi urusan tukang servis panggilan.
Habis gelap terbitlah terang; sebentar sajalah, sesuai keperluan
2 Comments
Yang penting sudah berani mencoba memperbaiki sendiri. 😅
Lha ya itu 😁🙈