Kenapa dispenser dengan galon di bawah tak berlampu selayaknya kulkas padahal secara teknologi tak canggih?
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Prinsip sederhana lampu kulkas, bahkan untuk lemari es yang termurah, hanya berlaku untuk lemari pakaian yang harganya lebih mahal dari kulkas besar: saat pintu dibuka lampu menyala sendiri dan sebaliknya.

Untuk dispenser galon di bawah mungkin juga begitu, karena saya belum pernah mencari tahu ada tidaknya lampu dalam dispenser yang harganya di atas rata-rata jualan toko elektronik di kelurahan saya. Tempo hari saya membelinya di wilayah saya, Jatirahayu, Pondokmelati, Bekasi.

Maka solusinya adalah memesan lampu LED berbaterai dengan sensor cahaya dan gerak, harganya Rp36.000 per buah, sudah bermagnet. Ketika pintu dispenser dibuka, dan ada gerakan sedikit dari orang, lampu akan menyala sepuluh detik. Waktu sekian cukup untuk memeriksa seberapa isi galon. Tak usah menunggu lampu isyarat di atas tombol kucur menyala karena air hampir habis.

Sepuluh tahun lalu lampu macam ini belum ada. Yang saya miliki bentuknya mirip, ditenagai tiga baterai AAA juga, tapi tanpa sensor, harga per buah Rp12.000, bermerek Eveready, saya beli di Best Denki, Senayan City, Jakarta. Hanya menyala dan padam dengan sentuhan. Saya pasang di loker saya di kantor lama.

Moral cerita posting ini adalah mengapa (tak semua) dispenser galon di bawah dilengkapi lampu seperti kulkas?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *