↻ Lama baca < 1 menit ↬

Air putih itu mahal, sayang. Jangan dibuang-buang...

Suami istri itu selalu menegur anak-anaknya yang sudah dewasa, jangan meletakkan botol dan gelas yang masih berisi air putih di bak cuci piring. Habiskan dulu airnya. Bahkan jika air itu beli sendiri di perjalanan atau mengisi sendiri saat akan pulang dari kantor.

Kalaupun air minum itu merebus sendiri, dari air sumur sendiri, tidak sepatutnya air dibuang-buang.

Air putih itu mahal, sayang. Jangan dibuang-buang...

Dahulu di sebuah kantor media, saat malam, kantor sepi, seorang karyawan selalu mengambil air dari gelas dan botol di meja siapa saja. Setelah si karyawan bilang kepada OB yang akan membersihkan meja, atau menghadap ke kamera CCTV untuk permisi, dia menuangkan air putih sisa ke botol-botol ikan cupang secara perlahan, menambah isi yang susut karena AC, dan kadang menuangkan air ke dua tiga botol miras yang menjadi vas tanaman sebangsa sirih. Sayang jika air akhirnya dibuang ke bak cuci di pantry.

Cobalah mengonsumsi air minum secara bijak dalam arti sebenarnya. Yaitu mengambil air sesuai kapasitas diri. Jika air tersisa, dan tersajikan dalam botol, bawa pulang sajalah, atau tuanglah ke botol bekal.

Air putih itu mahal, sayang. Jangan dibuang-buang...

Berubah jadi bayi, minum pakai botol

Air kirmah dari pernikahan

Gelas pendek air kemasan

Kendi Merah di Depan Rumah

Minuman Gratis dan Pabrik Tek(s)til