Webinar tak menarik. Tak memperluas pergaulan, tak bisa jadi selingan. Kecil peluang untuk flirting apalagi kencan.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Sertifikat ikut seminar itu wajib hukumnya

“Kangen seminar beneran. Kalo webinar gue nggak minat,” kata Mbak Minul menjelang siang.

Dia mampir ke rumah Kamsi setelah menengok cucu baru, anak dari keponakan, yang tinggal searea dengan nyonya rumah. Dia belum punya cucu. Untuk menengok cucu itu dia menyetir 40 kilometer.

Mbak satu ini memang doyan seminar. Dia pensiun tahun lalu di tengah WFH selama pandemi.

“Lu waktu masih kerja juga sering seminar kan?”

“Kadang aja kalo ada undangan, Mbak. Itu aja kalo dibayarin kantor,” jawab Kamsi.

“Kalo gue emang suka. Seminar apa aja tinggal bilang bos, gue ikut. Banyak yang nggak jelas sih, habis dari sana kayak nggak tambah ilmu. Apalagi zaman rame seminar dari motivator. Tapi sebagai orang HRD gue kan punya alasan ikut, soal komunikasi di tempat kerja. Hihihi…”

Mbak Minul gonta-ganti pos di anak perusahaan grup gede itu. Sebelum di HRD pernah di bagian umum lalu entah apa lagi. “Salah yang ngasih kerjaan, yang penting gue nggak korup.”

“Seminar tuh asyik. Bisa ninggalin kantor. Ketemu orang baru. Tahu semua hotel dan makanannya. Tambah relasi. Sertifikat udah segepok.”

“Sertifikat dipajang, Mbak?” tanya Kamso.

“Nggak dong, Kam! Sayang tembok gue! Di rumah kalian juga nggak ada sertifikat pajangan.”

“Juga sayang tembok, Mbak,” timpal Kamsi.

“Tapi Kamso dulu kan sering jadi pembicara seminar? Gue pernah dua kali ikut. Kalo lu jadi peserta gue belum pernah ketemu.”

“Nggak sering, Mbak. Cuma pernah. Jadi peserta aku nggak pernah,” jawab Kamso.

“Rugi, Kam! Lagian lu belagu banget sih. Ikut dong entar kalo udah banyak seminar lagi yang nggak virtual, dan ekonomi normal lagi. Gaul dong, Kam!”

“Nggak ah, Mbak. Lagian bayar. Aku udah pensiun ya udah, nggak usah gaul.”

Kamsi menyergah, “Mas, kalo Mbak Minul kan emang gaul. Di seminar udah berapa kali nemu berondong…”

“Kamsiiiiiii! Jangan cerita laki lu! Gue kan janda, nggak salah dong. Hihihihi…”

Anakku dapat janda, piyé iki?

3 thoughts on “Hobi kok ikut seminar apa aja

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *