Langit biru cerah di bulan Juni menampilkan keindahan minaret Masjid Al Huda, Jatirahayu, Pondokmelati, Bekasi.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Minaret Masjid Al Huda, Chandra Baru, Jatirahayu, Pondokmelati, y

Tadi pagi hingga siang, cuaca menyenangkan. Langit cerah membiru. Hingga siang langit tak berawan sehingga tak menggerahkan badan.

Belakangan ini, meskipun sudah memasuki sepertiga awal Juni, langit Jabodetabek lebih sering berawan bahkan mendung kemudian menggugurkan hujan.

Tadi pagi saya lihat minaret masjid dekat rumah lebih indah karena berlatarkan langit bersih. Minaret itu bersegi enam (atau delapan?), masing-masing sisi pada puncaknya dipasangi Toa. Kalau sedang diaktifkan lospeker itu keras sekali suaranya, terutama sejak akhir 2016, sehingga dalam rumah sesama penghuni sulit saling mendengar saat berbicara maupun menerima telepon. Padahal Kementerian Agama sudah membatasi kelantangan lospeker, sejak dahulu sebelum era Menag Yaqut Cholil Qoumas, melalui Instruksi Dirjen Bimas Islam, 1978.

Aturan Toa masjid sudah ada 1978 sebelum era Menag Yaqut Cholil Qoumas

3 thoughts on “Pagi dan siang yang cerah

    1. Bahasa Indonesia terlalu kaya. Begitu bahasa lain setelah mengenakan aksara. Tak mungkin setiap orang hafal setiap kata.

      Maka setiap media, spt pernah saya tulis, punya kebijakan berbahasa, yang antara lain berasumsi pada target pembaca.

      Akhir 90-an saya heran ketika Poskota dan Terbit menggunakan kata “klarifikasi” dalam judul. Mungkin karena saat itu TV kerap menggunakan kata itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *