Pemuda asal Wonosobo, Jeteng, itu punya jalan tengah dalam berbahasa: kelapa ijo. Itulah jualan dia di Pondokmelati, Bekasi, Jabar. Konsumen juga sepakat, yang dia maksudkan adalah kelapa muda untuk minuman, yang dagingnya lunak. Itulah degan, bukan kelapa muda untuk memasak, misalnya botok, yang dagingnya berkeletus saat dikunyah, tapi sudah dapat diparut. Kalau degan hanya dapat dikerok.
Untuk botok, yang diperlukan dari kelapa muda adalah hasil parutan. Ya, hasil parutan bukanlah ampas. Namun air kelapanya juga diperlukan.
Lebih dari sekali, dalam kesempatan berbeda, saya mendengar orang mengeluh. Kalau dia orang Jawa biasanya bilang, “Iki kelapa enom, dudu degan!” Kalau dia bukan orang Jawa, “Ini kelapa mudanya ketuaan! Buat masak, bukan diminum.”
Saya tidak tahu bagaimana orang Sunda mengeluh, karena degan adalah daugan. Yang pasti semua suka tahu ada kelapa muda untuk minuman, dan ada pula kelapa muda untuk memasak.
4 Comments
di sini ada kelapa utuh dijual saja sudah berkah, paman.. air kelapanya kini dijual botolan dan dalam kemasan.. tidak tahu saya apakah itu dari kelapa muda atau tua..
Kelapa utuh harus impor dari negeri tropis ya. Berat, harga murah, ongkir mahal 🤣
Mendadak pengen es degan… Deket sini malah ada yang jualan kelapa yang seratnya jambon, Paman. Tapi belum tau rasanya.
Pernah diblogkan? Penasaran saya 😇