Dalam tata letak halaman koran, foto berita ini tampak menonjol. Bagi saya komposisinya tampak indah. Dalam Kompas hari ini (Senin, 27/10/2025), karya pewarta foto Agus Susanto memuat kapsi:
Areal persawahan di Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Majalengka, Jawa Barat, Sabtu (25/10/2025). Sebagian lahan persawahan di kawasan ini telah memulai musim tanam padi.
Halah, cuma foto tentang sawah, kata Anda. Baiklah. Kelihatan estetis karena diambil dari drone, kata Anda. Okelah. Foto sawah mah banyak, kata Anda. Demikianlah.
Ya, foto sawah memang banyak. Di media sosial dan bank foto freemium. Hasil AI generatif juga ada, terutama orang dan sawah. Lalu berapa banyak media berita yang memuat foto berita sawah dan punya arsip — artinya terkelola dalam sebuah sistem dan ada petugasnya — foto sawah jepretan sendiri, bukan membeli maupun membajak dari, misalnya, Antara Foto?
Ini memang bukan soal sawah melainkan terseok-seoknya media berita sebagai pencatat sejarah sebuah negeri agraris. Foto sawah ini, dengan informasi geografis, bisa menjadi bahan perbandingan fungsi lahan pertanian sepuluh tahun mendatang, melengkapi sejumlah citra satelit, termasuk yang disediakan oleh Google.
