Lagi, soal tudung sakelar PJU

Penerangan jalan dibiayai warga. Siapa yang bertanggung jawab atas instalasi?

▒ Lama baca < 1 menit

Kotak sakelar lampu PJU hasil swakriya dan swadaya warga di Chandra Baru, Jatirahayu, Pondokmelati, Kobek — Blogombal.com

Kotak sakelar pada tiang listrik ini masih utuh, memanfaatkan wadah makanan. Ada tanggal pada tutup kotak yang dipasangi pegangan swakriya: 25 Desember 2014, pas Natal. Mungkin itu hari pemasangan, dan semoga tak pudar digasak cuaca.

Sudah beberapa kali saya mengeposkan foto tudung sakelar lampu penerangan jalan umum. Umumnya berbahan plastik, dari bekas jeriken oli sampai bekas galon cat. Yang menjadi masalah, apakah semuanya aman, terutama jika berurusan dengan hujan?

Kotak sakelar lampu PJU hasil swakriya dan swadaya warga di Chandra Baru, Jatirahayu, Pondokmelati, Kobek — Blogombal.com

Tak sampai dua puluh meter dari tudung sakelar dari kotak kue, ada dua tudung yang kondisinya mengkhawatirkan. Baiklah, kalau Anda bilang itu tanggung jawab warga sekitar tiang. Menurut saya, yang paling bertanggung jawab adalah PLN sebagai pemilik jaringan listrik.

Kotak sakelar lampu PJU hasil swakriya dan swadaya warga di Chandra Baru, Jatirahayu, Pondokmelati, Kobek — Blogombal.com

Karena kini tak pernah menerima lembar tagihan listrik dengan perincian komponen biaya, saya tak tahu apakah ada iuran PJU. Setahu saya, uang itu disetor ke pemkot, karena pemkotlah yang menanggung biaya PJU. Lalu yang bertanggung jawab atas instalasi PJU siapa? Halah, lampu, kap, kabel, sakelar itu sering kali swadaya warga.

Sudah berapa tahun ya kita merdeka, dan sudah kali bikin pilkada? Apakah politikus di DPRD tahu masalah kotak sakelar PJU?

2 Comments

Rudy Minggu 20 Juli 2025 ~ 09.12 Reply

PJU di kompleks saya dimiliki oleh PLN tetapi pemeliharaannya sering dilakukan oleh warga. Bahkan ada penerangan jalan tambahan yang secara swadaya dibuat oleh warga. Listriknya ngambil dari rumah warga terdekat yang tentu saja rela membayar tagihannya.

Pemilik Blog Minggu 20 Juli 2025 ~ 12.38 Reply

Di tempat saya juga begitu. Ada seruas jalan yang deretan rumah pengapit jalannya beda RT. Ada kesepakatan, yang beli lampu siapa dari RT berapa.

Tinggalkan Balasan