Tudung sakelar PJU pada tiang listrik ini hasil olah pikir kreatif. Demikianlah kesimpulan saya. Si pembuat memanfaatkan galon cat, lalu setelah sebagian dinding silinder dibelah, tinggal dipasang.
Tak perlu pintu karena bentuk tudung yang memanjang menjadikan posisi sakelar lebih dalam, terlindung dari hujan bertempias. Adapun celah pada dinding silinder bisa untuk tangan mengakses sakelar.
Cara yang selama ini lazim setahu saya adalah memanfaatkan jeriken oli maupun jeriken cairan pendingin radiator untuk pelindung sakelar. Dinding jeriken disobek lalu sobekannya menjadi pintu, dengan menambahkan engsel dari kawat maupun pengikat kabel — “kabel tis” kata orang untuk menyebut “cable ties“.
Kekurangan pintu kotak sekelar adalah mudah putus engselnya sehingga penutup itu sèngklèh lalu tanggal. Apakah kotak hasil swakriya ringkih? Tergantung perawatan sesuai karakteristik setiap bahan. Kotak logam pun bisa dibiarkan mangkrak, seperti pada JPO jalan tol JORR.
Oh ya, misalnya lampu jalan dilengkapi sensor cahaya, sehingga setiap senja maupun fajar tak perlu ada yang meng-on/off-kan sakelar, ada kemungkinan kotak sakelar jarang dijenguk, tahu-tahu rusak. Mungkin saja lho.
4 Comments
Banyak McGyver ya di sekitar kita 😅
Masih ingat McGyver 👍💯
Saya pernah menemukan tudung saklar seperti ini yang menjadi tempat kawanan tawon bersarang, di sebuah tiang penerangan jalan yang agak jauh dari pemukiman.
Untungnya saya sempat memperhatikan terlebih dahulu sebelum mengulurkan tangan ke dalamnya untuk meraih saklar 😅
Untung.. untung..
Wah tawon!
Berarti si saklar gak pernah dijamah warga 🙈