Tak ada yang menarik dalam foto Kompas.id hari ini (Jumat, 4/7/2025). Kapsi fotonya lempeng saja, seolah tak ada yang salah dalam gambar:
Pengendara kendaraan bermotor berhenti saat lampu pengatur lalu lintas berwarna merah di persimpangan jalan di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (4/7/2025). Teknologi berbasis akal imitasi (artificial intelligence) itu berfungsi untuk mengatur persimpangan jalan secara otomatis agar arus lalu lintas lebih lancar.
Foto tersebut adalah satu dari tujuh foto dalam galeri bertajuk “Mengurai Macet Jakarta dengan Akal Imitasi“.
Saya berprasangka, bagi banyak mata adegan dalam foto ini saban hari kita lihat, bahkan kita lakukan: berhenti di seberangan belang atau penyeberangan pejalan.
Saya tak hendak mendiskusikan manakah padanan bahasa Indonesia yang tepat untuk zebra crossing. Kalau zebra cross sih, setahu saya, tak ada dalam bahasa Inggris.
Di Indonesia yang masyarakatnya religius, saleh, berakhlak mulia, rajin beribadah formal secara terlihat, dan berbudaya tinggi, yang paling sial adalah pejalan kaki. JPO dilintasi sepeda motor. Lajur bergaris untuk penyeberangan tak hanya dilanggar kendaraan, karena desain ujung seberangan pun berpenghalang.
Kita harus bangga dengan adab kita di jalan. Mari menyongsong Indonesia Cemas 2045!
