Secara acak, sebelum sebulan belakangan, saya kadang iseng menonton konten video yang membagikan uang kepada seseorang yang tidak dikenal. Ada juga yang membelikan barang.
Karena saking banyaknya, tak semua saya ingat. Lama-lama juga terbiasa. Orang Rusia siapa itu, di Bali, saya lupa namanya, sudah tak pernah saya tonton. Namun ada juga yang mengesankan, padahal akunnya tak saya ikuti. Saya malah terkesan oleh si nona cantik yang bisa menjawab kuis. Bukan kepada si akun, yang belum pernah saya tonton, misalnya ini:
Saya sekarang misalnya diberi soal macam belum tentu lancar menjawab. Nama kepala negara luar saja kini saya tak hafal. Nama PM Singapura saya selalu gagal mengingat. Baiklah, ada faktor U. Otak menyusut.
Dulu waktu masih muda, saya selalu tahu nama PM Thailand yang cepat gonta-ganti. Salah satunya sampai ejaan namanya: Suchinda Kraprayoon.
Nama para menteri dan wakilnya tak semua saya ingat. Selain faktor U diri saya tampaknya juga faktor mereka: misalnya saya masih muda, mereka juga tak penting bagi saya, sehingga penyimpanan data di otak saya melepehnya.
Tetapi ada juga yang mengesalkan. Saya selalu gagal mengenyahkan nama pemimpin dan politikus tertentu, padahal ada yang dipilih rakyat, sehingga nama mereka mendekam dalam kepala. Ogah membaca berita tentang para semprul itu teryata tak menolong membersihkan tembolok ingatan dalam benak saya.
Kembali ke bagi-bagi duit, ada saja yang tak mengesankan saya. Entah apa sebabnya. Mungkin karena lebay, ada kesan menjadikan orang lain objek. Yakin? Bukankah yang lain juga begitu? Baiklah saya tak punya argumentasi kritis nan adil soal ini, karena pijakan saya adalah suka dan kurang (atau malah tidak) suka, cocok dan tidak. Serupa orang lain terhadap blog wagu ini.
Sejauh ini yang masih nyaman untuk saya tonton, namun tak semuanya, hanya secara acak, adalah si Lady Biker. Bukankah itu pencitraan juga bagi dirinya? Iya juga sih, tetapi dia berhasil mengemas diri bahwa sikapnya itu natural. Berarti akting dia hebat dong? Boleh jadi.
Karena dia cakep dan keren? Oh, pemilik akun lain yang menarik di mata juga banyak, tetapi tak mengesankan saya. Ada sih akun yang wajahnya hanya muncul sekilas, kadang tidak nongol, tetapi konten videonya bagus. Lebih penting topik daripada wajah. Videonya selalu dengan intro, “Apa cuman gua yang tau blablabla…” Akun ini tak pernah bagi duit.
@maria.oldiest Minuman “Beken” jaman Kolonial #fyp #legendaris #lawas #pekalongan ♬ suara asli – Mariaabiring
2 Comments
Menjengkelkan memang manakala ada nama orang yang hendak dienyahkan dari pikiran tetapi selalu gagal hilang hingga tetap saja memenuhi ruang ingatan. Sementara nama penting malah gagal diingat.
Otak adalah pengendali banyak hal, sehingga definisi kematian kemudian me batang otak yang berhenti. Saya tak tahu definisi hari ini. Tapi bagaimana mengendalikan otak? 🫣