Banyak orang memiliki barang bapuk atau momprot namun tetap mempertahankannya. Anda mungkin termasuk itu. Saya di rumah punya gantungan genta angin berupa lumba-lumba dari kayu ringan. Mungkin kayu sengon, kemiri, atau lainnya.
Sudah delapan tahun usia barang ini. Ekornya sudah pating brocèl tersebab kepanasan dan terutama kehujanan, sehingga akhirnya mirip moncong celeng. Warna permukaan kayu sudah menua, waktu masih anyar berwarna krem cerah.
Kenapa saya mempertahankannya? Karena dia masih berfungsi, akan bergoyang tatkala tertiup angin, sehingga tali di bagian atas akan menggerakkan lempengan bundar dari kayu untuk menyenggol bilah-bilah aluminium berbeda nada.
Supaya si lumba-lumba lebih peka terhadap angin, dia saya beri teman berupa potongan Impraboard, atau lembaran plastik corrugated, yang bagian dalamnya bergelombang.
Dulu setelah saya memasang genta angin di depan teras dapur, teman saya yang percaya fengsui menganjurkan saya melakukan hal yang sudah saya jalankan namun dia belum tahu. Dia bilang, genta angin bagus untuk memecah energi negatif. Nah, soal yang ini saya juga baru tahu. Saya sih beli karena senang suaranya.