Baiklah, dengan malu saya akui bahwa saat membaca papan nama di Yogyakarta ini saya tak tahu Sulit Air itu di mana. Saya harus menanya mesin pencari. Ternyata itu nama desa di Sumbar. Tepatnya di Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok.
Yah, inilah akibat kurang dolan dan kurang wacan. Tetapi misalnya dalam papan tertulis nama asli wilayah, yakni Sulik Aia, saya langsung menerka itu di ranah Minang.
Bukti bahwa wawasan saya kurang adalah tidak tahu bahwa Sulit Air adalah sebuah desa wisata. Intermeso Detik X pada 2016 melaporkan Sulit Air: “Kisah Sulit Air dan Orang-orang Kaya”.
Indonesia teramat luas. Berisi 38 provinsi, 416 kabupaten, 98 kota, dengan 83.794 desa dan kelurahan. Kalau saja dalam papan ada kode QR dan alamat situs web serta akun media sosial Sulit Air Sepakat pasti akan lebih informatif. Atau ada keterangan nama kabupaten dan provinsi.
Hal serupa, dalam pengandaian saya, berlaku misalnya masyarakat Rawa Dolar dan Kampung Cerewet punya basis komunitas di luar kota. Kedua wilayah kecil yang tak setenar Sulit Air itu tentu harus menjelaskan diri.
Sekarang mendingan, ada media sosial, sehingga dominasi peta informasi oleh Jakarta dan Pulau Jawa bisa dikurangi — tetapi baru sedikit. Jangan sampai orang (Pulau) Jawa hanya mengenali Indonesia sebagai wilayah Jawa dan Luar Jawa.
Atau, orang Jawa tahu sejumlah pulau lain, dan dengan niat akrab mengatakan, “Oh, Njenengan sekarang di Kotamobagu? Anak saya di Makassar, Mas. Sama-sama di Sulawesi, ya.”
Lalu lain dia waktu menganggap Sorong dan Jayapura itu dekat, sama-sama di “Irian Barat”. Hanya sedikit lebih jauh dari Purwokerto ke Ciamis. Ah, itu tadi hanya ilustrasi fiktif zaman para-para simbah buyut.
2 Comments
Dulu ada bule setengah mengejek waktu saya bilang Indonesia punya 17.000-an pulau. “Memangnya bisa ingat semua namanya?” Saya pikir benar juga ya. Boro-boro tahu nama 17.000 pulau. Di kepala saya yang nempel itu provinsi masih 27, lalu 34, ternyata sekarang udah 38 aja
Tenang Mbak, banyak temannya 🫣
Bisa membayangkan Papua seluas itu dulu cuma satu provinsi.
Tapi kalo dijadikan beberapa provinsi ada masalah keuangan daerah padahal Papua gak miskin SDA.
Di sisi lain, pemekaran wilayah di Sumatra sempat menghasilkan masalah: klaim kepemilikan pulau.
Ribet ngurusi Indonesia, tapi gak ada negeri lain dengan kondisi geografis yang sama buat benchmark.