Daripada menancapkan pancang baru, pengurus RW memilih tiang kabel telepon yang ada untuk memasang pengait gembok portal. Tinggal mengebor tiang Telkom lalu memasukkan pengait U dan dilas. Selesai.
Bagi warga, cara ini kreatif dan hemat. Lebih dari itu, sudut persimpangan jalan tak perlu dijejali tiang. Jika bahu jalan sempit, sekian tiang itu akan memakan ruang.
Di seberang rumah saya misalnya, ada tiga tiang berdiri: tiang listrik, tiang telepon, dan tiang kabel internet. Tambah satu lagi, pendek: tiang papan nama jalan. Entahlah apakan ISP berikutnya juga akan memasang tiang kabel.
Eh tetapi… bukankah tiang bergembok tadi milik Telkom? Iya sih. Artinya pemilik tiang berhak mengenyahkan pengait gembok portal. Oh jadi ingat, di kantor terdahulu, likuran tahun silam, ada unit yang terpisah dari markas sejauh 200 meter, harus menyeberang jalan. Bagian umum ragu memasang kabel ke kantor unit karena takut akan dipotong Telkom. Saya lupa apakah akhirnya bagian umum memasang WLAN.
2 Comments
Baru kali ini saya melihat tiang telkom ada manfaatnya (selain sebagai tiang, tentu saja).
Lebih sering tiang seperti ini mengganggu karena penempatan yang wagu.
Saya nggak tau apa pernah dua tiang Telkom buat nggelasi benang layangan pada zaman gak enak 😇