Ada berapa lembar uang pecahan Rp100.000 senilai Rp1 miliar? Ini latihan mencongak yang baik untuk, katakanlah, anak kelas tiga SD. Tak perlu menggunakan kalkulator maupun menanya AI.
Akan tetapi seberapa panjang (kalau ditidurkan) atau seberapa tinggi (kalau diberdirikan) uang Rp1 miliar itu bukan hal mudah. Anak harus tahu ketebalan selembar uang baru Rp100.000 untuk mendapatkan ukuran yang diasumsikan akurat. Kalkulator dan AI boleh dilibatkan.
Cara paling mudah adalah melihat foto lalu membayangkan depa, bukan cm apalagi mm. Bahwa rentang depa setiap orang tak sama, abaikan saja – sambil membayangkan gambar Manusia Vitruvian ndhepaplang karya Leonardo da Vinci.
Meskipun demikian ada juga hal yang nggak nyambung. Hanya ayah dan bunda dari anak-anak itu, atau kakek dan neneknya, yang tergoda membayangkan tiduran bahkan berloncatan di atas tumpukan uang yang dipamerkan di Kejagung, Jaksel (17/6/2025). Pada masa kecilnya, generasi lawas ingin menirukan sensasi Paman Gober berenang koin emas dalam gudang uang.
Lalu berapa rentang datar duit Rp11,8 triliun kalau ditata memanjang segepok demi segepok? Saya terkesan oleh serangkaian jepretan Rony Ariyanto Nugroho. Angka rupiah menjadi tidak penting bagi pelupa seperti saya, yang mengidap aritmofobia, namun penampakan magnitude, sebagai salah satu unsur kelayakan berita, secara visual lebih mengesankan.
Biasanya foto gepokan uang baru yang terbungkus plastik muncul sebagai foto berita tunggal maupun foto ilustrasi berita ekbis, di Kompas dan media lain, dengan lokasi di Bank Mandiri. Foto sejenis muncul menjelang Lebaran. Lalu berita korupsi mememperkaya arsip foto jurnalistik: uang tunai dalam jumlah banyak.
Dalam kasus uang jaminan Rp11,8 triliun dari Grup Wilmar, bagian dari korupsi ekspor CPO, Kompas hari ini (Rabu, 18/6/2025) menempatkan foto berita tunggal bukan di halaman Ekonomi & Bisnis melainkan di halaman Politik & Hukum. Artinya, uang sebanyak itu memang perkara politik (dan hukum).
Saya tak tahu apakah anak-anak SD di negeri maju pernah melihat foto dan video gelaran uang sebanyak yang di Kejagung, namun bukan di gudang uang bank. Jika belum pernah, berarti anak Indonesia lebih maju. Ada duit kes keras sebanyak itu merupakan bukti bahwa di negeri ini tak ada yang mustahil untuk hal-hal aneh.
¬ Foto: Kompas / Rony Ariyanto Nugroho