Jawaban Pak Ogah tak dapat saya dengar dengan jelas karena lalu lintas bising, dia bermasker, dan pendengaran saya bermasalah. Yang tertangkap oleh kuping saya ketika saya bertanya itu anjing siapa adalah, “Anjing beta!”
Guguk kecil ini lucu, aktif, tidak bisa diam, menggigiti tali leher. Karena dia terus bergerak, hasil jepretan saya kurang tajam. Saya tanyakan siapa namanya, si pemilik sejauh saya dengar mengatakan, “Atos!”
Berapa umurnya? “Sebulan,” kata si bapak. Mungkin saya salah dengar. Rasanya sudah terlalu besar untuk anjing satu bulan. Saya sebut rasanya karena saya antara ragu dan percaya. Saya tak tahu itu anjing apa. Ya, saya tidak bisa mengidentifikasi anjing.
Kirik ini nakal, tali sepatu saya dia gigit. Lalu sepatu saya yang sudah mengelupas sebagian itu dia garap. Dan akhirnya tangan saya dia catek. Umumnya anjing kecil begitu namun ada yang tetap begitu hingga dewasa, merusak alas kaki pemiara. Si kecil ini jenis yang belagu. Kalau bagian bawah leher daya elus, dia mendongak dan kemlinthi, sok galak. Namun jika bagian atas kepala yang saya elus, dia kalah perbawa. Sebagian anjing memang begitu.
Anjing biasa, bukan ras galak, yang suka mencatek itu berbahaya. Ada yang ketika seseorang dia lihat kekakutan, dia malah agresif. Ini tanggung jawab pemiara anjing. Dia harus kenal anjingnya, tak mudah menjamin, “Aman kok. Sama orang rumah nggak pernah nggigit.”
Selain kucing, anjing termasuk piaraan yang bisa menimbulkan masalah dalam pertetanggaan. Bedanya, umumnya kucing tidak menyerang. Tetapi tangan seorang nenek, tetangga saya, pernah digigit kucing di blok lain ketika sedang ngobrol di jalan. Karena luka jadi infeksi, urusan sampai ke rumah sakit.
Anjing yang tipe jinak pun bisa menyerang kalau diganggu terus secara berlebihan. Minimal akan menyalak dan mengejar. Beberapa kali saya mendapati anak-anak kurang mainan maupun didikan mengganggu anjing tiduran, bahkan secara fisik. Lalu muncul insiden, orangtuanya tak terima. Ada yang minta si anjing dimusnahkan.
Akibat digigit anjing, selain menjadi terluka, manusia bisa tertulari rabies. Tanggung jawab setiap pemiara satwa adalah menjaga kesehatan makhluk-makhluk itu. Saya pernah membuat artikel dan infografik rabies dalam bahasa Jawa di Panjebar Semangat.
Tempo hari saya dititipi anjing manis, namanya Asimo, seekor French bulldog jantan. Adapun anjing dalam fiksi, antara lain dalam cerpen cendekiawan Muslim M. Dawam Rahardjo (1942—2018), Anjing yang Masuk Surga.
4 Comments
Haa, senengnya masih bisa nemu guguk di pinggir jalan yg bisa diajak main.. Imut banget si Atos 😍
Iya. Nakal, aktif, lucu dia. 😇
(Anak) asu tenan!
Tapi dia lucu, lincah. Semoga pemiliknya rajin memeriksakan guguk ke dokter hewan atau puskeswan.