Seni kontemporer memang bisa membingungkan. Misalnya dalam seni rupa. Salah satunya karya entah perusahaan telko atau ISP mana di kampung di Jatiwarna, Pondokmelati, Kobek, Jabar. Kabel optik ditata seolah centang perenang.
Saya lupa sejak bulan apa seni instalasi di ruang publik ini digelar, tanpa judul karya, tanpa katalog kertas maupun digital, sehingga saya tak tahu siapa kuratornya. Juga: saya tak tahu siapa artisnya. Maaf, maksud saya siapa senimannya, tepatnya siapa gerangan sang perupa. Bahasa Indonesia membedakan artis dan seniman. Padahal dalam bahasa Inggris seniman adalah artist.
Karya instalasi ini mungkin mengejek tata nan kacau di Republik Indonesia. Masalah diatasi, tepatnya diselamurkan, dengan masalah. Kalau bolak-balik bikin galian pipa dan kabel hanya menggusarkan pengguna jalan, kali ini kabel dimasukkan ke got. Untuk menyeberangkan kabel, bukan melalui udara melainkan dilintangkan di jalan beraspal.
Sang perupa memang genial. Karena perjalanan waktu dan cuaca, serta lalu lintas, kabel di atas jalan akan bergeser. Jejak lama kabel meninggalkan belang terang. Orang disadarkan bahwa ini bukan kabel kemarin apalagi tadi pagi. Kelak bayangan kabel juga berjejak pada bidang vertikal, misalnya tembok.
Saya tak tahu apakah warga di sana menikmati seni instalasi ini. Misalnya pun ada yang berkeberatan, mungkin dianggap gagap seni kontemporer. Bisa juga pihak kompeni angkat bahu, itu urusan kontraktor. Lantas apa pekerjaan pengawas kontraktor? Ini proyek seni, bukan bidang jaringan atas nama infrastruktur.
Cara kerja ISP kadang sulit dipahami. Konsumen hanya tahu koneksi on atau off. Saya pernah kehilangan koneksi karena kabel internet ke rumah saya dipotong oleh petugas yang memutuskan kabel tetangga sebelah yang berhenti langganan. Harus mengadu, menunggu lama, dan seterusnya.
Sekitar Lebaran lalu, kabel ke rumah saya melengkung ke bawah, sangat rendah, di atas jalan, bisa mengenai mobil tinggi, misalnya mobil boks atau SUV jangkung dengan bagasi atap. Saya melapor ke ISP. Mereka janjikan teknisi akan membereskan. Biasa, janji palsu.
Akhirnya sebelum saya mohon, petugas sampah yang menaikkan kabel. Dia berdiri di atas tumpukan sampah dalam bak truk. Terpaksa dia lakukan agar perjalanan truk lancar dan tak ada petugas sampah yang terjerat kabel.
Jadi, ISP itu apa? Dalam pengalaman saya, S adalah singkatan semprul. Diganti sontoloyo juga boleh. Atau mungkin Anda punya usul? Tabik.