30 menit yang sulit

Nasihat "yang penting niat" itu bagi orang lain menggampangkan masalah.

▒ Lama baca 2 menit

Spanduk lampanyw jalan kaki 30 menit di Patria Jaya, Jatirahayu, Pondokmelati, Kobek — Blogombal.com

Ajakan ini mudah diucapkan, menjadi ajakan untuk banyak orang, namun sebagai tujuan kampanye hidup sehat belum tentu mudah dilakukan. Padahal jalan kaki itu bagus untuk segala usia. Bagi orang berusia 40 ke atas juga makin bagus.

Jalan kaki sebagai kegiatan khusus, bukan terpaksa karena harus ke tetangga atau warung, itu bagi sebagian orang sulit, padahal tak ada kendala fisik. Sejumlah hal yang mempersulit itu misalnya:

  • Waktu: kurang kesempatan, apalagi pagi, karena urusan domestik, termasuk merawat anggota keluarga yang sakit, tetapi jalan sore dan apalagi malam belum tentu nyaman maupun aman
  • Tempat: kurang tersedia tempat yang nyaman dan aman, tanpa banyak beraneka jenis kendaraan berlalu berlalu-lalang, mana tiada pohon peneduh pula; di banyak tempat, lajur pedestrian adalah kemewahan, bahkan kalaupun ada diakuisisi PKL
  • Keribetan: bagi sebagian orang, jangankan lari karena jalan kaki pun butuh mengemas tampilan, tidak bisa cuma berdaster kothongan, atau berpiama, dan bersandal jepit, tanpa mencuci muka, sonder lipstik tipis

Spanduk lampanyw jalan kaki 30 menit di Patria Jaya, Jatirahayu, Pondokmelati, Kobek — Blogombal.com

Apa yang bagi saya maupun Anda mudah belum tentu demikian pula bagi orang lain. Masalah bangun pagi sekali, misalnya. Bagi sebagian orang itu sulit bukan karena malas melainkan kebiasaan dan kendala lain. Bahkan mereka yang rajin salat subuh pun setelah itu dibekap kantuk.

Di tempat kerja terakhir, di Jatibaru, Jakpus, sampai enam tahun silam, saya bisa memilih jalan pagi sekali sebelum matahari terbit maupun malam hari ke Monas, dan berkeliling di sana beberapa kali, karena saya doktor — mondok di kantor, sementara para-para sejawat tidak.

Di tempat kerja sebelumnya, sampai awal 2014, saya biasa berjalan pagi di Taman Langsat dan seputaran Gandaria, Jaksel. Malam pun kadang berjalan kaki sampai pernah diinterogasi di pos satpam sebuah lingkungan bukan kompleks karena sudah pukul sepuluh.

Tetapi saya punya alternatif jalan malam, ke Gandaria City, memutari semua lantai, setelah sampai lantai teratas kemudian mengulangi turun ke bawah, berjalan kaki ke kantor. Kalau di Plaza Blok M, seperti halnya Mal Ciputra, Jakbar, perpindahan lantai dapat ditempuh tanpa eskalator maupun tangga. Sungguh sebuah rancangan arsitektural yang ramah pejalan kaki. Berjalan di mal itu sejuk.

Kadang saya ke kawasan Blok M, malam hari. Tetapi di sana terlalu ramai, udara kurang bersih. Semua rute dan area itu dari dan ke kantor saya cukup untuk membakar kalori dan memperlancar peredaran darah. Di kantor setelah peluh menguap saya tinggal mandi. Bisa demikian karena pasal doktor.

Lalu apakah saya sehat, karena dulu rajin berjalan kaki dan senam, menjaga asupan? Pada 2014 saya terkena TIA (transient ischemic attack, mini stroke). Motorik tungkai kiri — eh, maksud saya tangan dan kaki kiri — terganggu. Akhirnya dalam tiga bulan pulih. Penyebab utama TIA saya adalah pikiran. Stres. Saat itu banyak masalah, terutama pekerjaan dan finansial. Namun lambung saya aman.

Serangan itu adalah yang kedua, yang pertama pada awal 2006, terkena strok ringan, menjadi cadel, namun bisa sembuh dalam sebulan. Penyebab utama selain tak sempat kontrol karena jadwal dokter tak sesuai jadwal saya, dan kosong obat, adalah pikiran, padahal tak ada masalah finansial.

Jadi, percuma dong saya jalan kaki? Kalau itu tak saya lakukan, akibatnya lebih buruk. Bahwa sekarang saya masih mengalami kendala berjalan kaki, karena serangan virus pada saraf tahun 2024, itu soal lelakoning urip. Namun bersepeda belum berani saya lakukan.

Bagaimanapun berjalan kaki itu menyenangkan. Sebagian isi blog ini, dengan foto, adalah hasil jalan kaki, sendirian. Sejak kecil saya suka berjalan sendirian. Lebih bebas. Termasuk untuk mengamati dan memikirkan sesuatu secara Acak. Saya tetap dapat berkomunikasi dengan orang lain yang saya jumpai di jalan, kenal maupun tak kenal.

2 Comments

Badu Senin 2 Juni 2025 ~ 18.56 Reply

Belakangan ini saya mulai tergoda jalan kaki di mall yg sejuk. Satu jam, tanpa gembrobyos :D

Pemilik Blog Senin 2 Juni 2025 ~ 22.37 Reply

Bagoossss 👍👏💐💯

Tinggalkan Balasan