Pilihan jatuh ke permen jahe

Cara mengulangi masa kecil paling pas adalah masuk kapsul waktu.

▒ Lama baca < 1 menit

Permen jahe unyil snacks Pondokgede — Blogombal.com

Seperti anak kecil, saya diminta mengambil keranjang oleh orang yang saya sertai dan memilih camilan yang saya suka. Di toko kecil itu tak ada camilan yang menarik karena saya masih bersendawa tipis akibat kekenyangan soto ayam.

Setelah kembali lagi ke toko, dari tempat lain, bolak-balik setara 300 meter, sekali lagi saya mengitari jejeran rak, dan akhirnya saya tergoda tiga dagangan.

Gem rose cookies unyil snacks Pondokgede — Blogombal.com

Pertama, kue kecil gem rose. Kedua, permen asem. Ketiga, permen jahe. Saya tergoda karena dorongan nostalgik masa bocah.

Setelah dewasa kadang merindukan, namun setelah mendapatkannya saya tak puas. Misalnya gem rose itu. Sensasi nikmat masa kecil tak terulang. Lain waktu mencoba lagi, dan menyesal lagi. Akhirnya saya tak mengambil itu. Dulu saat saya bocah, gem rose terasa nikmat karena jelajah lidah belum luas. Pilihan camilan pun terbatas.

Permen jahe unyil snacks Pondokgede — Blogombal.com

Oh, masih ada pilihan. Sebenarnya saya bisa mengambil tiga macam bahkan lebih, namun akhirnya saya memilih permen jahe. Permen asem lain kali saja. Belajar mengendalikan diri.

Tamak dan aji mumpung tak selamanya memberi rasa nikmat, hanya ada pengalaman asyik kemaruk saat mengambil, namun setelah itu semuanya terasa tawar. Lalu dengan enteng membagikan makanan bukan karena dorongan budiman tetapi karena enek duluan.

Itu tak beda dari memborong apa saja karena obral besar, setiba di rumah malas untuk segera membuka sendiri. Mirip orang memborong buku, sampai berbulan-bulan bahkan tahunan barangnya masih terbalut plastik.

Di toko camilan curah itu saya juga mengambil kerupuk kulit dan kacang atom. Keduanya tak menghadirkan residu rindu masa sebelum masuk TK.

Permen jahe unyil snacks Pondokgede — Blogombal.com

Permen jahe ini masih memberikan sensasi kenikmatan masa kanak-kanak. Kenyal-kenyil. Manis. Berasa jahe. Tidak terlalu lengket di gigi. Saya pun bersyukur. Lalu saya membatin, apa sebetulnya yang ingin didapatkan oleh orang dewasa ketika mencoba mundur jauh ke masa bocah, padahal mereka tahu tak semua hal bisa diulang persis?

Cara mengulangi sensasi bocah cilik paling pas adalah masuk ke dalam kapsul waktu, namun bukan dengan alam pikir hari ini sebagai orang dewasa, melainkan tetap sebagai anak kecil pada sepenggal episode kehidupan kita.

Tinggalkan Balasan