Membawa masuk helm ke dalam kedai kopi

Anda pernah kehilangan helm? Jika ya, mungkin lebih dari sekali.

▒ Lama baca < 1 menit

Imbauan bawa masuk helm di kedai kopi Sender Jogja — Blogombal.com

Bukan perintah melainkan imbauan: mohon helm dibawa masuk. Pemilik kedai di Selokan Mataram, Jogja, ini tak ingin pengudap kehilangan helm dan sekaligus tak mau tempat usahanya dianggap tidak aman.

Kehilangan helm itu mengesalkan. Urusan dengan polisi adalah urutan kesekian, karena yang utama adalah keselamatan kepala. Saya pernah lebih dari sekali kehilangan helm di tempat kerja, di parkiran yang bukan depan kantor. Si pencuri memotong tali helm yang terhubung ke bawah jok depan Vespa saya.

Salah satu solusi, saya pulang naik pelat kuning, saya lupa taksi atau lainnya, karena sudah malam. Solusi lain, karena masih sore, ke toko helm di Pasar Palmerah, Jakpus.

Pernah saya dihampiri berkah, mendapatkan hibah helm gayung dari sejawat. Dia hanya memakai sekali untuk bersepeda dari rumahnya di Pamulang ke kantor di Palmerah. Namanya Mas Yanto. Dia baik sekali dan penuh perhatian kepada saya. Dia sering memberi ini itu, bahkan baju untuk putri saya.

Imbauan bawa masuk helm di kedai kopi Sender Jogja — Blogombal.com

Anda pernah kehilangan helm, yang murah maupun mahal? Di mal kadang saya melihat orang menenteng helm full face, yang tentu saja berharga di atas Rp400.000. Mungkin jaket dia tinggalkan di parkiran, tetapi tidak untuk helm.

4 Comments

@sandalian Kamis 22 Mei 2025 ~ 00.09 Reply

Punya helm bagus itu enak dipakai, tapi repot mengamankan dan rawan dicuri. Apalagi kalau hilangnya di parkiran, mengganggu agenda berikutnya.

Kemudian beli helm biasa saja, eh jelek dan gak nyaman dipakai :D

Pemilik Blog Kamis 22 Mei 2025 ~ 08.49 Reply

Untunglah untuk sepeda ada yang model lipat. Dengan catatan naik sepedanya normal, di lajur sepeda yang ketemu mobil dan motor.

Tetangga saya crosser, sempat belok main di downhill, lalu dalam suatu lomba dia kesrimpet akar pohon, jatuh, rahang mlengse.

Badu Rabu 21 Mei 2025 ~ 10.54 Reply

Dulu di zaman pra-helm SNI, saya ingat banyak pemotor yg enggan nyopot helm ciduknya saat turun sebentar dari sepeda motor, untuk singgah sejenak ke warung sebelum lanjut perjalanan, misalnya. Malah banyak yg cuek tetap berhelm di dalam ruangan, mungkin dipikirnya cuma semacam topi. Saya lupa persisnya aturan helm SNI itu mulai kapan.

Pemilik Blog Rabu 21 Mei 2025 ~ 11.47 Reply

Saya dulu kadang gitu, malas melepas helm 🙈
Helm SNI mulai awal 2000-an seingat saya

Tinggalkan Balasan