Memondrian. Itulah kesan saya saat mendongak melihat kaca jendela di tembok atas Stasiun Tugu, Yogyakarta. Di bawah jendela besar berkaca patri adalah papan peraga elektronik jadwal kereta api. Di bawah papan juga ada langgam serupa.
Saya tak tahu, dulu sebelum stasiun ini diremajakan bagaimana rupa jendela. Yang pasti hasil pembenahan menjadikan stasiun ini cantik.
Soal gaya eklektik bukan masalah asalkan nyaman di mata. Sebelumnya, bangunan cukup dirawat sekadarnya, tanpa sentuhan seni. Begitulah stereotipikal birokrat gaya lama, kata teman saya.
Menghidupkan lagi bangunan kuno dengan sentuhan modern, tanpa mengenyahkan jejak historisnya, memang bukan pekerjaan gampang. Tidak bisa begitu saja diserahkan kepada birokrat yang membawahi sebuah tempat, tanpa melibatkan orang yang paham sejarah dan punya selera bagus.