Tahu guling, tahu campur, dan kupat tahu

Dulu sebutan tahu campur di Jogja adalah tahu guling. Kini? Kupat tahu.

▒ Lama baca < 1 menit

Dulu tahu guling kini kupat tahu — Blogombal.com

Saya tak membahas kuliner dari sisi cita rasa melainkan bahasa. Seingat saya, orang Jogja dulu menyebutnya tahu guling. Sedangkan orang Jateng utara, misalnya Semarang, menyebutnya tahu campur. Namun kini di Jogja sebutan yang lumrah adalah kupat tahu.

Adapun tahunya, ada yang digoreng dulu dalam ukuran agak besar baru kemudian dipotong kecil-kecil. Namun cara sebaiknya juga ada, tahu sudah dipotong dadu kecil-kecil baru digoreng.

Dulu tahu guling kini kupat tahu — Blogombal.com

Setahu saya, tolong Anda koreksi kalau salah, kupat tahu itu istilah orang Magelang dan sekitarnya. Apa pun sebutannya, selain unsur tahu dan lainnya, untuk pengganti nasi bisa berupa ketupat maupun lontong.

Setahu saya, dulu, penjual di seberang pabrik SGM (Sari Husada), Mujamuju (atau Timoho?), Yogyakarta, itu menyebut produknya tahu guling. Penjual keliling, biasanya dari Prambanan dan Klaten, dulu juga menyebut dagangannya tahu guling.

Ketika tahun 1990-an — tolong Anda koreksi jika saya salah — makin banyak penjual dari Magelang menjajakan dagangan di kota indekos Jogja, istilah kupat tahu lebih dikenal.

Dulu tahu guling kini kupat tahu — Blogombal.com

Benarkah dugaan saya? Bisa jadi salah. Namun di Instagram, warung Pak Budi menyebut diri Tahu Guling Pak Budi (kidul SGM) Jogjakarta. Meskipun demikian, spanduk warung menyebut diri kupat tahu. Di Google Maps juga kupat tahu, hanya saja tahun berdiri bukan 1957 melainkan 1975. Artinya, sebutan yang menang adalah kupat tahu.

8 Comments

mpokb Rabu 14 Mei 2025 ~ 22.32 Reply

Padahal nama tahu guling sudah bagus itu. Bikin orang daerah lain penasaran, kenapa pakai kata “guling” :D

Pemilik Blog Rabu 14 Mei 2025 ~ 22.51 Reply

Mungkin karena tahu dadu goreng, setelah dipotong, jadi menggembung seperti guling atau bantal.

Tapi warung yang kami datangi sekeluarga ini tak seenak dahulu kala.

Junianto Selasa 13 Mei 2025 ~ 07.27 Reply

Di Solo disebut tahu kupat atau tahu guling, setahu saya lebih orang yang menyebutnya tahu kupat.

Pemilik Blog Selasa 13 Mei 2025 ~ 07.41 Reply

Ya, akhirnya sebutan tahu kupat yang lebih diterima. Eh tahu kupat atau kupat tahu? 😂
Yang pasti berbeda dari acar tahu Solo.

Junianto Selasa 13 Mei 2025 ~ 12.04 Reply

Tahu acar, Paman, bukan acar tahu😁. Ada tersedia di kedai istri saya.

Pemilik Blog Selasa 13 Mei 2025 ~ 16.08

Eh Iya, tahu acar.
Sayang waktu saya terbatas, kesasar ke Solo sudah malam, dibawa adik saya lalu balik ke YK 🙏

Junianto Kamis 15 Mei 2025 ~ 13.04 Reply

Andai saat Paman ke Nala Gareng memberi tahu (bukan tempe) saya, pasti saya susul. Jaraknya cuma 5,4 km dari rumah saya, hanya perlu waktu 15 menit naik trail tua.

Pemilik Blog Kamis 15 Mei 2025 ~ 15.48

Nyuwun pangapunten, saya seperti terbawa, katut ke Sala, hujan pula, pulangnya juga 🙏

Tinggalkan Balasan