“Kenapa Prabowo kirim Mulyono buat layat ke Vatikan? Kalo yang lain nggak masalah jadi utusan, kebetulan Katolik pula,” gerutu Kadir Kasir.
“Lho yang dilakukan Prabowo itu tepat,” kata Yunus Sensus. “Bobot delegasi jadi bonafide, ada Jokowi, tiga pejabat Katolik, ditambah Jonan yang dulu ketua panitia waktu Paus berkunjung. Itu menunjukkan perhatian Prabowo yang besar ke Vatikan. Lagi pula Paus Fransiskus itu kan milik dunia.”
“Halah, kalian sebenarnya mau mempersoalkan kenapa presiden nggak kasih tugas ke wapres, kan?” celetuk Agus Jambu.
“Di mata luar, Jokowi lebih dikenal daripada wapres. Apa pun pandangan kita terhadap Jokowi sekarang. Beda bobot sama wapres dong, soalnya masih baru, bukan magnet bagi kamera media internasional,” ujar Yunus.
Lantas Kadir menatap Kamso, “Menurut Oom Kam gimana?”
“Yang utama itu adalah Vatikan dan kenangan dunia tentang Sri Paus, dan keinginan semua pihak yang kehilangan untuk merawat nilai-nilai luhur yang diwariskan beliau. Kenapa di Indonesia jadi polemik?” jawab Kamso.
“Tapi ini masalah negara dan bangsa, Oom. Utusan yang dikirim harus mewakili rakyat dan citra Indonesia,” Kadir membantah.
“Emang dunia luar, terutama Vatikan, mempersoalkan? Kita aja yang ribet. Ngirim bapaknya, ngeganjel di kita. Ngirim anaknya, kita nggak sreg. Ini soal duka cita apa like and dislike yang bukan urusan tuan rumah di sana?” celetuk Anwar Tawar yang sedari tadi diam.
¬ Foto: St. Peters Basilica Tickets
8 Comments
Semoga bukan karena agenda khusus untuk melobi, misalnya kebuntuan proyek geotermal di NTT yg digagas pemerintahan lalu
https://floresa.co/reportase/mendalam/73230/2025/04/04/usai-bertemu-uskup-agung-ende-gubernur-nyatakan-hentikan-sementara-proyek-geotermal-di-wilayah-ntt
Mestinya tidak karena sikon nggak pas, lagian Vatikan sibuk siapkan konklaf juga 🙏
Hambok wis ben sak karepe Pak Ndhas!
Lha nggih niku
Weh, urusan layat we kok ya ruwet
Tapi, saat milih wakil kan memang satu paket sama bapaknya…
Lha ya itu
Berarti bener kalau wali anaknya yang datang.
Lhaaaa 🙈