Apakah Anda setuju kontes kecantikan atas nama apapun? Kalau tak suka jangan menonton. Biarkan saja.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Apakah Anda setuju kontes kecantikan atas nama apapun?

Foto berita selebar dua kolom di halaman Ekonomi dan Bisnis koran Kompas hari ini (27/2/2024), mengingatkan saya tentang tiga hal. Pertama: tentang kontes kecantikan atas nama apapun. Kedua: ternyata nama kontesnya Puteri Indonesia, bukan Putri Indonesia.

Ketiga: saya lupa siapa saja juara Puteri Indonesia, Miss Universe, dan lainnya dalam tiga tahun terakhir. Oh, barangkali tak ada kontes karena Covid-19?

Saya tak menolak maupun mendukung aneka beauty pageant atas nama apapun. Misalnya ada kontes kecantikan berbikini di kolam renang atau pantai, saya juga tak menolak maupun mendukung. Biarin aja.

Begitu pun dengan acara lingerie night di tempat hiburan malam, silakan saja, yang penting jangan sampai ada orang berkelahi karena hal itu mengganggu kenyamanan orang lain. Intinya, kalau tak suka janganlah menonton aneka kontes kecantikan meskipun hanya dari ponsel.

Bahwa di balik tema kecantikan ada tema pariwisata, kecerdasan, kepedulian lingkungan, dan aneka hal dalam SDGs, itu bagus. Tanpa hal itu juga bagus. Pokoknya asal tak menyebarluaskan kebencian apalagi menganjurkan permusuhan dan penyerangan terhadap kelompok lain berarti baik adanya.

Foto ini ada di halaman ekbis karena beritanya tentang 45 finalis Puteri Indonesia 2024 belajar ihwal pasar modal di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Foto finalis ini menemani warta utama bisnis warteg, melengkapi laporan harga pangan, yakni kuota impor beras bertambah 1,6 juta ton, dan rapat kabinet tentang makan siang gratis padahal itu program capres yang belum disebut presiden terpilih karena KPU belum menetapkan.

Apakah Anda setuju kontes kecantikan atas nama apapun?

2 thoughts on “Ehm, Puteri Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *