Nyoblos maupun golput hasilnya sama, sudah ketahuan sebelum hari H. Bahkan misalnya semua DPT ogah ke TPS, hasilnya sama.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Anggota KPPS di TPS dalam Pemilu 2024

Aku hanya tersenyum lalu tertawa kecil saat dia menanya, “Ngapain sampean sampe ikut-ikutan jaga TPS? Kan hasilnya udah ketauan sebelum hari H?”

Lalu, “Cuma ada dua kemungkinan. Sampean relawan dari salah satu ini, 01, 02, 03, atau sampean lagi kumat isengnya. Gitu, kan?”

Meledak tawaku, “Hahahaha salah semua!”

“Yang bener gimana dong, Mas?”

“Njaga TPS kan memenuhi amanat pengurus RT soalnya kekurangan orang. Ada satu yang kosong. Para pemuda dan bapak muda pada jadi saksi di TPS lain. Lantas Pak RT, Pak Ustaz, dan Pak Sesepuh meminta aku jadi anggota KPPS. Ini nggak beda dari mereka minta aku ini itu, kalo mampu ya aku penuhi. “

“Pemilu sama tujuh belasan itu beda,Mas! Pemilu kali ini udah ketahuan siapa yang menang, bahkan makin dekat harinya makin kuat sinyal kalo satu putaran, dan 02 dapat lima puluh tujuh-delapan persen.”

“Ya. Bener.”

“Artinya sampean jadi pendukung sandiwara nasional ini.”

“Mungkin bener, dan sebagai drama kolosal tuh banyak figurannya. Termasuk orang yang jaga TPS…”

“Lalu sebagian figuran mabuk utopia, ngarepin ada penyimpangan dari skenario, lalu terjadi pilpres dua putaran, atau satu putaran tapi yang menang bukan 02. Gitu kan?”

Aku terbahak-bahak.

“Itu namanya naif dan cupu! Aku heran, orang kayak Mas bisa berkubang di situ.”

“Jadi harapanmu tuh aku mestinya golput, atau tetep ke bilik suara tapi nyoblosin semua biar nggak sah?”

Dia terbahak-bahak.

“Atau,” kataku, “buatmu tuh nyoblos nggak nyoblos udah jelas hasilnya. Bahkan kalo semua orang Indonesia golput tetep dia yang menang.”

Dia hampir terjungkal saat terpingkal-pingkal.

¬ Ilustrasi dihasilkan oleh kecerdasan artifisial

3 thoughts on “Ngapain sampean sampe ikut-ikutan jaga TPS?

  1. Bagi saya tak penting soal keterlibatan Paman dalam menjaga TPS, sementara hasil coblosan sudah ketahuan sebelumnya, dan bla bla bla lainnya. Yang saya perhatikan adalah kesehatan Paman sebagai anggota KPPS — yang katanya harus bekerja satu kali 24 jam, atau dua kali 24 jam? — padahal Paman sampun sepuh, dan pernah mengalami ministroke.

    Ternyata Paman tetap sehat 💪 tur apik-apik wae. Syukurlah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *