Setelah teh gelembung habis, botolnya tak langsung menjadi sampah. Masalahnya, apakah botol ini cocok untuk semua orang?
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Botol imut gemoy Gong cha

Ini botol minuman biasa, bekas pakai. Imut binti gemoy. Tetapi ketika botol tak langsung dibuang melainkan dicuci dan dipakai ulang tampak menarik. Selain itu juga bagus, karena menunda si botol plastik menjadi sampah.

Memang sih, produk itu menyangkut citra dua pihak, yaitu si jenama dan pemakai. Misalnya botol ini dipakai seorang kakek lansia apakah rasa isinya berubah? Citra bukan soal rasa melainkan patut tidaknya di mata orang lain. Jadi ada unsur nonfungsional karena menyangkut persepsi.

Kebetulan dalam kasus ini si pengguna botol adalah cewek. Di mata orang lain dianggap tjotjok. Di sisi lain, termos Ngehe menjadi aneh misalnya ketika dibawa seorang ibu lansia, apalagi ke gereja. Pasti mengundang heran.

Termos Ngehe bisa bikin malu kalau dibawa orang sepuh

Saya belum tahu adakah tumbler dengan jenama kondom. Meskipun barangnya bagus, mungkin si pemilik malu membawanya saat keluar rumah. Apalagi kalau si botol air putih misalnya saja bertuliskan Viagra.

Oh ya, tentang penulisan nama minuman, informasi dari perusahaan menyebut Gong cha, bukan Gong Cha. Maka saya mengikutinya.

¬ Bukan posting berbayar maupun titipan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *