Jokowi menyalahgunakan badan intelijen yang diongkosi negara untuk memata-matai parpol dan lawan politik?
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Jokowi menyalahgunakan badan intelijen untuk memata-matai parpol?

“Jokowi tuh maksudnya apa, pamer kalo punya info lengkap setiap partai, termaksud arah masing-masing ke mana?” tanya Palgunadi Palugada.

“Nggak tau. Kayak kurang bahan cerita aja,” sahut Kamso.

“Parpol legal kan bukan termasuk ormas yang jadi ancaman bagi negara?”

“Di UU Intelijen nggak nyebut soal ngawasi parpol. Secara etis, hal yang nggak diatur UU kan nggak berarti boleh dilakukan.”

“Lalu?”

“Ada dua wilayah soal. Sekian badan intelijen yang disebut dalam UU memang harus memasok info ke presiden. Yang jadi masalah, info soal parpol itu karena inisiatif badan intelijen atau permintaan presiden?”

“Lantas soal pemanfaatan info parpol tadi oleh presiden buat apa gitu kan, Kam?”

“Hahahaha…”

“Kayaknya sumber masalah tuh kenapa Jokowi ngomong ya, Kam.”

“Mestinya ngomong tuh entar kalo udah ada pengganti. Kayak Megawati bilang ke Derek Manangka, saat dia dulu jadi presiden dilapori Kepala BIN Hendropriyono kalo Menkopolkam SBY lagi bikin partai buat nyapres. Padahal SBY bilang akan mengawal Mega sampe akhir. Beda ama Memkumham Yusril Ihza yang waktu ditanya Mega mau jadi cawapres nggak, malah njawab akan nyapres, jadi penantang Mega. Makanya Mega menghargai Yusril.”

“Apa Mega belum dapat laporan intelijen kalo Yusril mau nyapres, kok pake nanya?”

“Hahahaha!”

“Ada cerita lain soal presiden dan laporan intelijen?”

“Baca aja buku Mochtar Lubis yang ditahan setelah Malari 1974. Dia terus dicecar ngobrolin apa sama Cum dan Koko di Bangkok.”

“Soeharto nggak nyangka kalo sembilan tahun kemudian Cum, bapaknya Bowo, jadi besan.”

“Habis ini jangan nanya misalnya insiden menteri menampar wamentan itu bener, Jokowi dapat tahu dari mana. Misalnya bener lho….”

¬ Foto: Sekretariat Presiden

3 thoughts on “Laporan intelijen untuk presiden

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *