Cuaca cerah, tapi sinar matahari di luar dan terang alami dalam rumah itu mewah

Sinar mentari, cahaya alami dalam rumah, dan sirkulasi udara adalah hal mewah. Tak semua hunian memiliki itu.

▒ Lama baca < 1 menit

Masalah menjemur cucian di permukiman padat

Siang ini langit berawan, udara agak lembap, bikin gerah. Tetapi kemarin siang, saat saya berjalan kaki sehingga berjumpa buah jatuh di jalan, langit cerah, cuaca panas, anginnya kering. Cocok untuk mengeringkan cucian.

Cuaca cerah macam ini tak setiap hari mewujud bahkan saat kemarau. Lebih sering langit berawan, bahkan bisa rata kelabu seperti mendung.

Tentang jemuran dalam foto di atas, memang selalu saya lihat terjereng di sisi luar pagar bumi sebuah bangunan. Rumah-rumah di gang itu, yang berdempetan, tak menyisakan ruang untuk menjemur pakaian karena bagian depan pun mepet ke gang. Pengecualian berlaku untuk rumah tingkat yang memiliki langkan atau anjung peranginan.

Gang beratap di lingkungan padat penduduk

Rumah saya akhirnya berdempetan dengan tetangga padahal saya membangun ulang mengikuti rencana tapak bangunan lama yang menjadikan setiap rumah tak saling menempel. Saya juga punya langkan di atas untuk jemuran namun akhirnya terteduhi oleh bangunan lain.

Rumah yang temboknya tak saling menempel

Maka pengeringan cucian bukanlah dengan menjemur melainkan menganginkan. Malah bagus, pakaian lebih awet. Namun untuk menjemur kerupuk sampai bantal sofa di bawah saya kerepotan karena halaman sempit di depan hanya dapat sinar matahari sesuai jadwal iklim.

Soal sinar matahari ini dalam praktik memang bukan urusan gampang. Untuk bangunan baru sih makin lumrah desain arsitektural dengan jendela kaca besar dan atap tembus cahaya. Di Pinterest, Instagram, dan YouTube banyak foto dan video contoh tiny houses untuk keluarga kecil atau pasangan tanpa anak.

Masalah menjemur cucian di permukiman padat

Solusi lain? Atap setiap bangunan berupa pelana runcing tinggi agar rumah sebelah kanan dan kiri kebagian sinar matahari. Di negeri subtropis, seperti di Jepang, sangat mungkin, tetapi di Indonesia nan tropis, pada wilayah tanah rendah panas, bukan pegunungan, entahlah.

Tinggalkan Balasan