Ikatan kantong plastik pada sambal dan jeruk nipis yang sukar dibuka. Padahal ada cara yang lebih sip.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Ikatan kantong plastik pada sambal dan jeruk nipis yang sukar dibuka

Sambal yang tak terlalu pedas, kecap manis, dan jeruk nipis. Cocok untuk mempersedap soto ayam. Namun sayang nian, jeruk untuk soto yang dibawa pulang cuma seiris. Padahal untuk soto, saya bisa menambahkan perasan dari tiga empat iris kerik nipis.

Rasa asam dalam kuah soto plus kecap manis. Saya suka. Kadang saya juga butuh rasa getir asam sehingga jeruk nipis yang sudah saya peras pun saya masukkan ke dalam soto. Kalau tahu sambalnya pedas kemranyas membakar lidah, biasanya saya takkan melibatkannya dalam peracikan.

Hal lain yang saya kurang sreg dengan sambal dan jeruk nipis ini adalah cara membundelnya dengan kantong plastik: diikat mati. Ini jelas merepotkan. Harus melibatkan gunting. Padahal tangan kadung berminyak. Licin. Belum lagi efek letusan kecil karena kantong sambal menggembung berisi udara setelah dipilin untuk membundel.

Kenapa penjual tak menerapkan bundel yang untuk membukanya cukup sekali tarik? Ya, agak mirip tali sepatu. Kalau sepatu sih harus kedua ujung yang ditarik.

Beda bungkus dan isi, pernah saya sebut bahwa metode sekali tarik itu seperti busana pengantin wanita Keraton Yogyakarta menurut Mbak Pemandu Museum Ullen Sentalu. Dengan sekali sentak kain pengikat setelah setagen, maka busana luruh ke lantai.

Bedanya, kalau makan soto agak terburu-buru, dalam ruang terang terlihat orang, dan misalnya pun malam bukan dalam bilik yang hanya diterangi lampu damar seperti malam pengantin sebelum era lampu gas dan kemudian listrik.

Kinca dalam kantong mambo tanpa simpul mati

Simpul pengantin pada plastik kerupuk

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *