Saat membahas perubahan logo Twitter, Kompas.id kemarin menyebut “pelantar” sampai lima kali dalam sebuah artikelnya. Kompas memang beberapa kali menyebut pelantar untuk memadankan platform.
Pelantar bisa berarti peron (Inggris: platform), dermaga, anjungan, panggung, rumah panggung. Untuk permukiman di perairan pantai, rumah pelantar adalah rumah panggung yang juga berfungsi sebagai dermaga untuk perahu dan kapal kecil. Rumah jermal mestinya termasuk pelantar.
Sebagai rumah berkaki tancap di laut, ada yang menyebutnya jetty house bukan sekadar stilt house (rumah panggung) karena menyangkut fungsi sebagai dermaga. Urusan bidang di atas air untuk menyandarkan perahu dan kapal ini ada yang disebut wharf atau quay, biasanya sejajar dengan garis pantai atau sungai — di Singapura ada Boat Quay dan Clark Quay. Sedangkan dermaga yang menjorok ke laut disebut jetty atau pier.
Namun jika menyangkut bidang tata ruang dan perencanaan wilayah, pelantar dalam arti rumah panggung dermaga disebut jetty settlement (¬ Tesis, Said Nur Syahdu, UGM, 2005).
Pemilik rumah apung di laut yang sebenarnya rumah panggung berkaki pancang dapat dipungut pajak bumi dan bangunan (¬ Hukumonline, 2015)
Nah, tentang rumah pelantar, dalam berita seputar Kepulauan Riau kadang disebut soal pelabuhan tikus. Salah satu wujudnya ya rumah panggung dengan dermaga itu.
Kembali ke urusan Twitter dan layanan lain di internet, apakah kata pelantar akan diterima luas oleh media berita? Ini soal proses. Ada tarik menarik. Kalau redaksi merasa pembaca sudah paham biasanya akan mengadopsi.
Menurut teman saya, redaksi media pasti lebih paham bahasa ketimbang pembacanya. Semoga dia benar karena dia bukan penerbit maupun terlebih awak media.
Oh iya, kata “penyintas”, “rasuah”, “semenjana“, dan “tengkes” dulu juga terasa baru dan asing, bukan?
Wikipedia Indonesia sudah memasukkan pelantar digital.
Kegiatan patroli dipimpin langsung oleh Willy Indra Yunan, Kepala @KarantinaTBK berlangsung hingga Minggu dini hari. Target lokasi yang dicurigai ada indikasi pelanggaran karantina adalah di pelantar sekitar Meral dan Kolong.#PatuhKarantina pic.twitter.com/MJEW9RA26x
— Badan Karantina Indonesia (@BarantinRI) April 14, 2021
¬ Gambar ilustrasi pembuka: The Week