Kapankah terakhir kali Anda membeli notes? Ponsel menjadikan kita tak perlu sering berurusan dengan jeluang dan pena.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Notes mamanfaatkan kalender harian dari BCA

Di sela buku saya temukan sebundel kertas HVS tebal, kalender harian dari Bank BCA yang setiap hari harus disobek itu, edisi 2017. Belum pernah saya memakainya. Tentu setiap lembar di sebaliknya masih polos. Saya membatin, “Nah, ini bisa buat notes.”

Lumayan. Dapat tiga ratus lembar lebih karena sebagian sudah tanggal. Cara yang ini jelas lebih hemat daripada membeli notes baru.

Notes mamanfaatkan kalender harian dari BCA

Saya lupa kapan terakhir kali membeli notes. Kalau kapan terakhir kali mencoretkan sesuatu di atas sobekan kertas, saya ingat: tadi pagi. Itu pun memanfaatkan bidang putih selebaran promosional.

Kita masih perlu mencatat. Memang tak setiap hari. Itulah berkah produk peradaban: aksara. Tanpa aksara kita akan memaksa otak selalu mengingat bahkan berhitung mencongak.

Lalu kita tahu, semua urusan sudah dioper oleh ponsel. Kita jarang pergi membawa bolpoin apalagi kertas.

Notes mamanfaatkan kalender harian dari BCA

Maka saya pun merenung kenapa tadi senang ketika mendapatkan kalender harian bekas? Rupanya masih ada endapan kultur kertas dalam diri saya. Saya belum sepenuhnya terbebas dari itu. Saya juga masih memakai pensil dan meraut dengan cutter.

Meraut pensil dengan penmes lagi

Anda masih punya pensil berkaret penghapus?

Pensil dua warna, merah dan biru, diserut dengan cutter

Pensil dan bolpoin hotel buat siapa?

4 thoughts on “Menemukan notes lawas tapi bersih

  1. Saya masih senang, dan sering, menulis pakai di atas kertas bolpoin. Misalnya saat kulakan tiap awal bulan ke supermarket besar, meski daftar belanjaan (dari istri) sudah dikirim ke ponsel saya, tetap saja saya menyalinnya ke kertas, dan memakainya saat memilih barang-barang yang saya beli.

    Selalu ada kertas dan bolpoin di meja (kerja) saya, untuk menulis hal-hal yang saya anggap penting semisal nomor telepon toko, rumah sakit atau lainnya, yang mau saya hubungi setelah menemukannya di Google.

    Juga, selalu ada bolpoin dan kertas di ransel saya. Kertasnya bukan notes karena saya sudah lama tak punya notes. Kertas lembaran HVS, atau buku tulis. Kadang barang-barang itu lama tak terpakai. Mungkin karena kebiasaan saya sejak bekerja abad lalu: tiap hari membawa ransel, dan mengisinya antara lain dengan notes dan bolpoin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *