Saat cuaca panas membakar, tiba-tiba hujan deras. Aroma petrikor mrnghadirkan sensasi. Dedaunan jadi segar setelah diguyur air langit.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Hujan kera atau udan kêthèk saat cuaca panas

Di tengah panas terik siang tadi tiba-tiba bresss hujan turun. Deras. Tempiasnya memandikan teras. Lalu segera menguar aroma petrikor, bau tanah kering tersiram air. Tidak wangi tetapi kadang saya menyukai sensasi itu.

Hanya sebentar sih hujan di bawah sinar mentari tadi. Sekitar setengah jam. Hujan dalam cuaca terang, saat cahaya surya memancar cerlang, oleh orang Jawa disebut udan kêthèk. Artinya hujan kera. Padahal kalau ada kawanan kera berjatuhan, sampai ratusan, lalu menyebar pasti semua orang ketakutan.

Hujan kera atau udan kêthèk saat cuaca panas

Cuaca belakangan ini memang sangat memanggang. Ini berlangsung di sebagian Asia. Di Surat, Gujarat, India, aspal jalannya sampai meleleh.

Di radio, pagi menjelang siang tadi, penyiar Brava mengingatkan pendengar untuk memakai tabir surya — ya, dia mengucapkan kata itu selain sunblock. Sang penyiar pasti temannya Sandalian yang saban hari mengabarkan cuaca Jogja di Twitter dan mengingatkan setiap orang bertabir surya.

Tak ada yang lebih melegakan saat panas terik tiba-tiba turun hujan, deras pula, dan setelah hujan usai bertiuplaj angin sepoi. Hawa menjadi sejuk. Tanaman menjadi segar.

Hujan kera atau udan kêthèk saat cuaca panas

7 thoughts on “Hujan kera lagi di tengah cuaca panas membakar

  1. Barusan di tempat saya udan kethek juga, saat panas siang terik, tak sampai lima menit tapi sempat membuat saya pontang panting ngentasi memeham di samping rumah, dan keset yang dijemur depan rumah.

    Tentang cuaca yang panas, gara-gara itu sejak beberapa hari lalu tiap malam istri saya minta AC dinyalakan, supaya tak merasa sumuk sangat saat tidur.

    1. Begitulah cuaca. Tidak bisa kita atur semau kita.

      Soal sumuk, kelenjar keringat saya termasuk aktif. Buat membungkuk kerjain ini itu bisa gembrobyos. Tapi kalau cuaca sangat dingin kering, saya gak tahan. Kulit bisa lecet kalau tanpa pelembap. Alam sudah mengatur agar saya sumukan.

      Cuaca yang pas buat saya ya Salatiga dan Bandung zaman dulu.

        1. Saya pakai kipas angin bisa asalkan udara nggak sumuk

          Kalau di hotel sendirian, dan AC dingin pol, menjelang pagi saya matiin sampai kemudian sumuk lalu saya nyalakan. Kalo AC-nya pintar bisa on/off tanpa timer ya ndak perlu gitu 🙈

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *