Siang, dua hari lalu, cuaca amatlah panas, disertai angin kering berkecepatan 17 km/jam menurut laporan cuaca. Dasar sudah tua, rak ini berusia 15 tahun lebih, daya rekat lemnya pun memudar. Lalu terdengar suara krekettttt…. Lapisan formika HPL mengelupas, ingin bercerai dari kayu lapis tebal.
Maka solusi daruratnya, lembaran itu saya tahan dengan selotip yang bukan bermerek Sellotape (¬ Wikipedia) melainkan Scotch 3M, favorit saya. Nanti kalau ada duit, saya akan minta tolong tukang. Sebelumnya, dua tahun lalu, pelapis ketebalan papan (edging) juga lepas. Solusinya ya Aica-Aibon.
Tentang lem berbau menyengat ini, ada dua kisah terkenal. Pertama: kasus klasik, lem sebagai pengganti narkoba, para pemakai menghirup uapnya supaya keliyengan. Kedua: Aica-Aibon bersama bolpoin pernah menjadi bagian dari rencana anggaran belanja Pemprov DKI senilai Rp82 miliar (¬ CNBC Indonesia, 2019).
Ketiga: kisah abad lalu. Dahulu kala ketika partai banteng hanya ada satu, cuma PDI, belum lahir PDIP, Presdir PT Aica Indonesia adalah Surjadi, sang ketum partai yang disukai Orde Baru. Pemilik perusahaan itu adalah Jusuf dan Sofjan Wanandi, orang Golkar.