Parkir mobil di jalan jadi masalah, pelapak pun jual spanduk siap pasang. Pangkal masalah pada desain rumah dan IMB.
↻ Lama baca 2 menit ↬

Masalah tamu menginap dan mobil bermalam

Pagi tadi saat akan ke warung membeli Aqua saya lihat papan pengumuman tamu menginap wajib lapor itu sudah memudar. Tinta sablon di atas seng sudah mengelupas. Dua kali saya memostingkan soal maklumat wajib lapor ini, di sana dan sini, eh tiga kali kalau ditambah ini, tetapi kali ini ini saya membahas soal memarkir mobil di jalan. Lho apa hubungannya?

Mobil tuan rumah diparkir di jalan, mobil tamu melengkapi

Beragam teman dan kenalan berbeda wilayah mukim mengatakan, yang menjadi masalah bukan orang yang menginap melainkan mobilnya. Tak jarang terjadi, tuan rumah saja memarkir mobilnya di jalan, eh masih ditambah mobil tamu, biasanya kerabat dari luar kota.

Memarkir mobil di jalan menjadi masalah di mana-mana. Ketua RT bisa pening, apalagi jika pengurus juga memarkir di jalan, ditambah mobil warga senior yang bikin sungkan. Pun terhadap warga yang kuat posisi sosialnya, misalnya karena mereka itu tokoh agama, bos dermawan, pentolan ormas, maupun orang yang bekerja di sektor keamanan — “anggota”, orang menyebut.

Apansuk siap pasangan untuk melarangnya wartawan parkir mobil di jalan

Begitu merepotkannya soal parkir mobil di jalan ini sampai lapak di lokapasar pun menyediakan spanduk siap pajang. Tak perlu memesannya ke kios layanan cetak digital. Artinya, kalau kios tak menyediakan template, pemesan harus membawa desain siap cetak.

Hiasan dasbor asgar pemilik mobil langsung ditelpon kalau menutupi jalan

Ada juga lapak yang menjual pajangan dasbor berisi nomor ponsel, angkanya dapat disetel. Penjual bilang, itu diperlukan misalnya saat mobil konsumen yang diparkir di jalan menghalangi mobil lain.

Rumah saya di Bekasi, Jabar, maupun rumah orangtua saya di Yogya, itu menghadap pertigaan. Parkir mobil di jalan jelas merepotkan orang lain. Pernah mobil tamu rumah sebelah, indekosan cewek, memakir mobilnya di halaman kami tanpa permisi.

Ketika adik saya datang dan belok ke rumah, langsung terhalang. Lalu ibu saya dengan lunak dan meminta maaf mengatakan kepada Mbak Tamu Sebelah untuk menyingkirkan mobil. Jawaban si tamu, “Iya Bu, sebentar. Ini masih ngobrol.”

Tuan rumah menegur sopan mobil yang Apansuk siap pasangan untuk melarangnya wartawan parkir mobil yang diparkir di jalan

Sedangkan rumah di Bekasi tak sepenuhnya tusuk sate. Untunglah pagar saya tampak mundur jika dibandingkan tetangga, sehingga ada kelebihan ruang sedikit untuk parkir mobil kecil.

Pernah ada suatu masa city car mungil saya, versi lama yang 800 cc maupun penggantinya, keduanya buatan Korea bermerek Amerika, bisa parkir di sana karena carport untuk mobil yang lebih besar. Tidak mengganggu mobil yang belok kecuali mobil itu besar dan panjang. Namun dahulu tak banyak mobil lewat depan rumah saya.

Lahan parkir di perkampungan padat Pondokmelati, Bekasi

Pangkal masalah parkir ini di mana? Desain bangunan.

Pada perumahan lama dengan bangunan tipe 36 bahkan 45, pengembang tak menyediakan ruang mobil. Misalnya ada pun, jika memakai tolok ukur abad lalu, hanya pas untuk Suzuki Carry dan Daihatsu Hijet.

Itu tadi pasal satu. Pasal dua? Ketika merenovasi rumah, bahkan membangun rumah baru, sisi depan tapak rumah lama diulang. Garis sempadan bangunan tak dimundurkan, bahkan ada yang memajukannya hingga pas batas dengan jalan, melompati got.

Persoalan arsitektural ini bertaut dengan regulasi bangunanyang tak dijalankan, yakni IMB. Lalu menjadi masalah jika saat renovasi atau membangun belum ada mobil, atau sudah punya tapi kecil, sehingga ketika punya mobil, atau berganti yang lebih besar, bahkan menambah mobil, soal parkir jadi merepotkan lingkungan.

Itu baru soal bangunan. Ada lho kompleks yang jalan lingkungannya menyulitkan mobil seukuran Avanza berpapasan dengan Xenia. Entah bagaimana jika Toyota Fortuner dan Isuzu Mux, atau mobil boks dan Ford Everest, berpapasan.

Lahan parkir di perkampungan padat

Mobil yang Diparkir Lama Sekali

/

2 thoughts on “Masalah tamu menginap dan mobil bermalam

  1. Banyak mobil bermalam di pinggir sepanjang jalan depan rumah saya karena para pemiliknya tak punya garasi. Sebagian di antara mereka bahkan tinggal agak jauh dari tempat mereka memarkir mobil. Kadang mengganggu lalu lintas tatkala banyak mobil lain lewat.

    1. Pemandangan di mana-mana. Dulu di parkiran Palmerah Selatan 3, yang kemudian sempat jadi markas persda, ada saja mobil parkir milik orang kampung belakangan.

      BTW di pelataran kantor PPFN Otistra dulu jadian tempat memiripkan mobil. Rumah penitip bisa jauh, misalnya di Pasar Minggu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *