Menanyakan hal bodoh soal bolpoin

Pekan lalu, pada akhir peribadatan, saya menerima pembagian formulir dan bolpoin baru. Ada yang mengusik rasa ingin tahu saya tentang bola mungil pada ujung bolpoin. Bukan hal baru. Semua orang tahu. Bolpoin baru banyak yang begitu.

Apakah itu segel sekaligus tutup tinta? Yang saya lakukan dan juga semua orang lakukan adalah setelah mencabut bola lalu tak memasangkannya kembali.

Saya cari info anatomi bolpoin, soal segel dan bola itu tak dibahas. Kalau soal lubang pada tutup atau dop bolpoin, banyak orang tahu itu dipelopori Bic: untuk mencegah tutup tertelan sehingga mengganggu pernapasan (¬ BicWorld).

Untuk memastikan nama bola dan fungsinya saya membuka situs web Standard Pen. Karena hari libur, malam pula, saya urungkan niat bertanya. Saya memilih lapak resmi Standard Pen di Tokopedia.

Saya beroleh jawaban dari admin empat jam kemudian. Itu seal untuk menutup lubang tinta.

Ehm, saya kurang kerjaan, sudah gaharu cendana pula, sudah tahu dari Sumedang masih menyoal pula? Mungkin. Poin saya adalah:

• Internet tak hanya menyediakan informasi, dan terus berkembang untuk menjawab rasa ingin tahu orang
• Internet juga menyediakan interaksi antarorang dan interaksi orang dengan mesin yang dibantu kecerdasan buatan
• Tentu dengan segala kemajuan teknologi digital, simpul utama tetap pada manusia
• Sepanjang robot belum mampu menjawab, maka admin lapaklah yang menjawab soal segel bolpoin produknya
• Memang banyak kanal untuk bertanya secara terbuka, dari Twitter sampai Quora, namun informasi dari produsen itu lebih otoritatif, lebih pasti untuk dimintai pertanggungjawaban jawaban
• Tentu jawaban dari orang yang punya otoritas dalam perkara produk apapun banyak yang tepat, namun di jagat siber yang terbuka dan egaliter semua orang bisa mendaku punya otoritas, atau setidaknya dianggap berotoritas

¬ Bukan posting berbayar maupun titipan

Boleh nggak sih membersihkan kacamata dengan tisu galon?

NPL: Produsen bilang, simpan roti tawar dalam kulkas (2015)