Sebenarnya sepeda motor ber-BBM itu ada baiknya justru karena kebisingannya, apalagi motor lawas dua tak. Suara knalpotnya dapat menggantikan klakson. Bandingkanlah dengan motor listrik yang senyap. Teman saya di Bogor sekarang sering tak tahu kalau ada paket datang karena motor listrik kurir tak bersuara.
Bagi saya, motor yang menderu-deru di kompleks saya bisa menjadi penanda kehadiran dirinya saat saya, istri, atau anak perempuan saya memundurkan mobil, keluar dari carport. Saya teringat knalpot sepeda saat tadi sore saat memandu istri memundurkan mobil.
Kalau motor masih baru, berjalan pelan, suara knalpotnya tak tak terlalu keras, tetapi jika pengendaranya dari golongan maju terus tanpa perlahan, bisa membahayakan diri sendiri maupun terlebih orang lain.
Pernah saya mundur perlahan, tetapi ternyata ada motor konvensional seorang ibu terus berjalan, dengan dua kaki si ibu turun dari pijakan, yang memaksa masuk ke celah antara pantat mobil dan got. Saya melihatnya di spion dan segera mengerem. Lebih dari sekali saya mengalami hal macam ini.
Kelak setelah motor listrik makin banyak, tetapi perilaku pemotor masih malas antre, enggan berhenti untuk menurunkan kaki, selalu ambil celah sempit dan tak sungkan menyenggol kendaraan lain terutama mobil, maka insiden masih akan terjadi.
Nah, karena motor listrik tak bersuara, perlulah memasang knalpot sepeda. Ini hanya istilah karena sepeda tak bermesin bakar. Turbospoke ini cuma pengganti pelembungan pada sepeda anak supaya sebelum meletus bisa bising tergesek ruji. Selain balon, botol plastik juga bisa.
Eh, ide saya mungkin ngawur ya. Bukannya semua motor punya klakson, buat apa knalpot motor listrik?
Seperti halnya mobil, selama ini klakson motor hanya dipakai di jalan ramai terutama saat lalu lintas tersendat. Bahkan di lampu merah pun mobil dalam antrean ketiga atau keempat sering mengklakson saat lampu akan berganti hijau. Kalau motor, di trotoar yang jelas untuk pedestrian tetap saja mengklakson.
Ini memang adab Indonesia. Mungkin karena klakson tak menguras BBM maupun setrum aki.
Taruh kata motor listrik berknalpot sepeda, bagaimana dengan penjual makanan keliling?
Tentu mereka tak memerlukannya, kecuali mereka ingin kembali ke sensasi motor bising, setiap kali dipanggil tidak mendengar karena terpekakkan knalpot kendaraannya sendiri.
Kapan lagi bisa jadi penjual sombong, kalau dipanggil sering cuek.
4 Comments
Kok kayak silencer knalpot trail saya.
🤣🤣🤣🤣
Saya ada satu di garasi😁 belum pernah dipakai sejak beli sekian bulan lalu.
Mbois dan semoga skoy 🙈